Timnas Indonesia vs Bahrain : Menang atau Pulang ?
Pertandingan antara timnas Indonesia melawan Bahrain dalam babak ke-8 ronde ke-3 kualifikasi Pra Piala Dunia (PPD) zona Asia adalah partai yang menentukan nasib kedua kesebelasan. Dalam klasemen sementara grup C ronde ke-3 PPD zona Asia, Indonesia dan Bahrain memiliki poin yang sama yakni 6. Selisih gol kedua kesebelasan juga sama sama minus 7 gol, namun Indonesia unggul dalam produktifitas gol yakni memasukan 7 dan kemasukan 14 sedangkan Bahrain memasukkan 5 dan kemasukan 12 gol.
Pertandingan Indonesia melawan Bahrain yang akan digelar di stadion utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta nanti malam pada pukul 20.30 WIB adalah partai hidup mati antara kedua kesebelasan. Pemenang pertandingan iniu akan menjaga peluang untuk lolos ke babak selanjutnya sedangkan tim yang kalah kemungkinan besar akan tersingkir. Dari 6 kesebelasan, timnas Jepang sudah memastikan tiket langsung ke Piala Dubia 2026 dengan poin 19 yang tidak mungkin dikejar oleh Australia dengan poin 10 dan Arab Saudi dengan poin 9.
Jay Idzes dan kawan kawan harus berjuang keras untuk mendapatkan poin penuh di hadapan 80 ribu suporter fanatik yang akan memadati stadion GBK Jakarta. Tim Kepelatihan dibawah pimpinan Patrick Kluivert harus memutar strategi agar bisa mencetak kemenangan seperti yang diharapkan PSSI dan rakyat Indonesia. Kesempatan untuk lolos ke Piala Dunia masih terbuka lebar jika Timnas mampu mengalahkan Bahrain di kandang sendiri. Dengan dukungan penuh dari penonton Indonesia diharapkan timnas Indonesia mampu menunjukan performa terbaiknya melawan Bahrain.
Garuda masih Terluka
Debut tim pelatih timnas Indonesia melawan Australia dibawah komando Patrick Kluivert memang jauh dibawah ekspektasi semua pihak. Apalagi timnas Indonesia yang bertanding mayoritas adalah tim naturalisasi yang kenyang dengan sepakbola Eropa. Namun kekalahan telak 1-5 atas Australia membuktikan bahwa harga pemain yang mahal tidak bisa memberikan jaminan akan kemenangan. Selain waktu persiapan yang mepet, yakni hanya 2 hari dimana tim baru lengkap sehingga kurang padu dan kompak, juga strategi pelatih yang dianggap tidak sesuai dengan tradisi sepakbola Indonesia.
Pada era Sin Tae Yong, pemain yang dipilih adalah pemain yang mobilitasnya tinggi, cepat dan garis pertahanan yang dalam. STY mengandalkan ketahanan fisik pemain dengan pressing tinggi, transisi yang cepat serta serangan dari sayap yang akurat. Namun pada masa kepelatihan coach Patrick menerapkan sistem sepakbola menyerang, atau meniru total football yang biasa dilakukan timnas Belanda, karena sebagain besar pemain naturalisasi adalah pemain dari Belanda.
Namun perubahan mendasar strategi tersebut tidak berhasil karena dapat diredam oleh Tim Australia yang bermain sabar dan ditunjang dengan pengalaman yang matang. Meskipun pemain Indonesia mampu mendominasi pertandingan dengan 61% penguasaan bola, namun tidak bermain efektif sehingga tidak bisa mengkonversi peluang menjadi gol. Bermain menyerang malah membuat garisan pertahanan Indonesia rapuh meninggalkan lubang yang dapat diekploitasi Australia sehingga mampu menjaringkan 5 gol.
Garuda Siap Menerjang
Kekalahan dari Australia harus segera dilupakan untuk fokus pada pertandingan berikutnya yang sangat krusial yakni melawan Bahrain. Secara kualitas dan harga pasar pemain , timnas Indonesia unggul jauh. Namun sepakbola adalah permainan di lapangan tentang mental, kekompakan dan startegi. Dalam pertandingan terakhir melawan Jepang, Bahrain bermain cukup baik, karena baru kebobolan di menit ke 66 pada babak kedua. Meskipun kalah 0-2 namun permainan Bahrain jauh berkembang apalagi mereka bermain tandang di Tokyo.
Hal ini harus diwaspadai oleh timnas Indonesia, mengingat Bahrain juga mengincar kemenangan melawan timnas Indonesia. Pelatih Bahrain. Dragan Talajic dalam konferensi pers menjelang pertandingan yakin timnya akan mampu mengalahkan Indonesia meski dihuni banyak pemain keturunan Belanda. Apalagi Bahrain juga sama dengan timnas Indonesia terluka pada pertandingan sebelumnya, sehingga kemenangan akan menjadi penting menjaga asa mereka ke pentas dunia.