Siapa sangka, Timnas Indonesia kini hanya tinggal dua pertandingan lagi dari kemungkinan mencatat sejarah baru: lolos ke Piala Dunia 2026. Sebagai pecinta sepak bola, rasanya dulu mustahil membayangkan kita bisa melangkah sejauh ini. Tapi sekarang, peluang itu bukan lagi angan-angan belaka.
Bermula dari kemenangan telak atas Brunei Darussalam, lalu menumbangkan Vietnam dua kali di babak kedua, hingga akhirnya menembus “grup neraka” di putaran ketiga semua ini menunjukkan perkembangan luar biasa dalam skuad Garuda. Kita satu grup dengan Jepang, Australia, Arab Saudi, China, dan Bahrain. Sulit? Sangat. Tapi bukan berarti mustahil.
Hingga kini, Timnas sudah bermain delapan kali di grup C dan mengoleksi 9 poin. Kita bahkan sempat mengalahkan Arab Saudi 2-0 sesuatu yang mungkin tak banyak diprediksi sebelumnya. Tapi tantangan belum selesai. Dua laga terakhir, melawan China di kandang dan Jepang di laga tandang, akan menjadi penentu nasib.
Dari sisi peluang, data dari Wamen Stella Christie menunjukkan bahwa peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 saat ini mencapai 41,7 persen. Tapi peluang itu bisa naik ke 50,6 persen jika kita menang lawan China. Kalah? Turun drastis ke 10,4 persen. Artinya, laga di SUGBK tanggal 5 Juni nanti adalah final yang sebenarnya. Harus menang. Titik.
Yang menarik, lolos langsung ke Piala Dunia itu kecil kemungkinan (hanya 1,3 persen). Tapi jalur play-off finis di posisi 3 atau 4 grup justru jadi opsi realistis. Itulah target kita sekarang. Bukan mengejar mimpi yang tinggi dulu, tapi menapaki langkah yang paling mungkin.
Saya pribadi merasa optimis. Di bawah Patrick Kluivert, Timnas semakin matang. Pemain-pemain naturalisasi mulai nyetel. Strategi bertahan disiplin dan serangan balik cepat terbukti ampuh melawan tim-tim besar. Dan yang paling penting: semangat bertanding anak-anak Garuda mulai menular ke seluruh penjuru negeri.
Tentu saja, ini bukan perjalanan yang mudah. Tapi untuk pertama kalinya sejak lama, saya yakin bukan karena mimpi, tapi karena ada data, kerja keras, dan perubahan nyata di lapangan. Tinggal satu hal lagi yang kita butuhkan: dukungan dari seluruh rakyat Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI