Malam yang kelam menyelimuti City Ground, Nottingham, pada 10 Juni 2025, ketika Inggris, yang dijuluki sebagai salah satu raksasa sepak bola dunia, tersungkur di tangan Senegal dengan skor mencolok 3-1.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, sebuah tim Afrika berhasil mempermalukan The Three Lions di hadapan pendukungnya sendiri, mengakhiri rekor tak terkalahkan Inggris dalam 22 pertemuan melawan tim-tim dari Benua Hitam.
Kekalahan adalah tamparan keras yang mengguncang kepercayaan diri tim asuhan Thomas Tuchel, menimbulkan tanda tanya besar menjelang Piala Dunia, dan membakar amarah para penggemar yang meninggalkan stadion dengan sorak kecewa dan cemoohan.
Kekalahan ini bukanlah insiden terisolasi. Inggris baru saja menang tipis 1-0 melawan Andorra, sebuah hasil yang jauh dari meyakinkan, dan sebelumnya dipermalukan 4-0 oleh Hungaria di kandang sendiri.
Kini, dengan Senegal menorehkan sejarah, tekanan terhadap Thomas Tuchel semakin membesar. Sang pelatih yang diharapkan membawa angin segar, malah mengakui timnya tidak cukup aktif dan membiarkan gol-gol mudah masuk.
Kata-kata Harry Kane pasca-pertandingan, “Kami harus segera bangkit,” terdengar seperti jeritan putus asa dari tim yang kehilangan arah.
Kekalahan ini menyingkap sejumlah masalah mendasar. Pertahanan Inggris tampak rapuh, lini tengah kehilangan kreativitas, dan serangan yang bergantung pada Kane dan Bellingham tidak cukup untuk menandingi tim-tim dengan organisasi sekuat Senegal.
Dengan Piala Dunia yang semakin dekat, waktu untuk memperbaiki kelemahan ini terasa semakin sempit. Apakah Tuchel mampu membalikkan keadaan, atau akankah Inggris terus terpuruk dalam bayang-bayang kegagalan?
Di sisi lain, Senegal patut mendapat sorotan. Tim asuhan Aliou Cisse ini menunjukkan mengapa mereka tak terkalahkan dalam 24 pertandingan.
Dengan kombinasi kecepatan, kekuatan fisik, dan disiplin taktis, Senegal bukan lagi sekadar kejutan, tetapi ancaman nyata di panggung dunia. Gol-gol dari Sarr, Diarra, dan Sabaly adalah bukti bahwa tim ini memiliki kedalaman skuat dan mental juara.