Pertandingan pembuka FIFA Club World Cup 2025 antara Al Ahly vs Inter Miami yang berlangsung pada Sabtu, 14 Juni 2025 di Hard Rock Stadium, Miami Gardens, berakhir tanpa gol. Namun, skor kacamata itu bukan cermin dari minimnya drama-justru sebaliknya. Laga ini menjadi titik temu dua dunia: tradisi panjang sepak bola Afrika dan glamor modern MLS yang dipersonifikasi Lionel Messi.
Dua Dunia, Satu Lapangan
Al Ahly, raksasa Mesir yang juga dikenal sebagai “Klub Abad Ini” di Afrika, datang dengan reputasi tangguh dan mental baja di kompetisi kontinental. Sementara Inter Miami tampil sebagai simbol ekspansi kekuatan sepak bola Amerika, dengan Messi sebagai jantung tim dan daya tarik global.
Ini bukan sekadar laga pembuka turnamen-ini adalah benturan budaya sepak bola, di mana sejarah bertemu ambisi masa depan.
Messi, Magis Tanpa Gol
Lionel Messi, seperti biasa, menjadi pusat gravitasi permainan. Meski gagal mencetak gol, pengaruhnya terasa dominan: satu tendangan bebas membentur mistar dan satu lagi nyaris menjebol gawang Al Ahly. Namun, kiper Al Ahly tampil impresif, menahan semua serangan, bahkan saat lini belakang mulai goyah di babak kedua.
Bahkan sang maestro bola dunia itu pun tak mampu menembus pertahanan Al Ahly yang disiplin dan taktis. Ini adalah pertandingan yang membuktikan bahwa sepak bola bukan hanya tentang nama besar, tapi juga tentang keberanian kolektif.
Trezeguet Gagal Penalti, Al Ahly Menyesal
Di sisi lain, Al Ahly sebenarnya punya peluang emas saat Trezeguet berdiri di titik putih. Namun, eksekusi penaltinya digagalkan scar Ustari, kiper gaek yang menjadi pahlawan tak terduga untuk Inter Miami. Momen ini seolah menandai bahwa takdir memang telah memutuskan skor tetap 0-0.
Penalti yang gagal itu menjadi narasi besar-bahwa sepak bola kadang ditentukan oleh sekelip detik, oleh satu keputusan, oleh satu gerakan tangan.
Lebih dari Sekadar Pertandingan