Kekalahan telak 0-6 Tim Nasional Indonesia dari Jepang pada laga terakhir Kualifikasi 3 Piala Dunia 2026 pada 10 Juni lalu memang cukup menyakitkan. Meskipun kita sudah memastikan lolos putaran 4 (yang belum tentu lolos piala dunia), hasil tersebut menjadi satu indikasi kuat realitas level timnas kita.
Masih adanya gap besar kualitas antara Timnas Garuda dengan Jepang raksasa Asia yang langganan piala dunia ini, bukan sekadar hasil pertandingan semata, melainkan sebuah cermin telanjang yang memaksa kita jujur mengakui bahwa asa besar untuk berprestasi di panggung dunia masih memerlukan fondasi yang jauh lebih kokoh.
Tentu dari setiap kekalahan selalu ada hikmah pelajaran, menjadi pemicu sebuah refleksi mendalam: mengapa pemain Jepang begitu tangguh? bagaimana soft power mereka menjadi sulit ditaklukkan?
Ini menjadi urgensi bagi Indonesia, tidak hanya berinvestasi pada program jangka pendek seperti naturalisasi ataupun sarana sepakbola, namun juga penanaman nilai-nilai fundamental melalui pendidikan.
Soft power sepak bola Jepang sebagai cermin dan motivasi bagi perbaikan pendidikan kita untuk membangun generasi yang tak hanya cerdas, tetapi juga tangguh dan berkarakter
Soft Power Timnas Jepang
Soft power merupakan seni bagi sebuah negara guna merebut hati dan pikiran orang lain, tanpa mempergunakan senjata biasa, atau kejerasan. Konsep ibarat medan magnet yang berasal dari gabungan budaya, sejarah, gaya hidup, warisan serta nilai-nilai politik di sebuah masyarakat.
Dibandingkan memakai cara-cara diplomasi koersif yang konvensional, soft power dipandang cara yang lebih feminin. Tetapi tidak bisa diremehkan dampaknya. Jika kita terkesima oleh perilaku para suporter Jepang yang bersih-bersih sampah di Stadion pacsa pertandingan, maka Jepang berhasil memainkan peran soft power-nya terhadap seluruh dunia (Winder).
Fenomena soft power yang ditunjukkan Timnas Jepang tidak hanya berbicara tentang popularitas sepak bola mereka sebagai tim besar dunia, melainkan juga secara inheren merefleksikan kuatnya nilai-nilai mereka menjadi sebuah tim besar dunia dari Asia.
1. Sikap Disiplin
Jepang dikenal sebagai negara berpenduduk sangat disiplin dalam segala hal. Timnas Jepang sudah membuktikan di lapangan. Dengan disiplin tinggi menjaga area masing- masing, tidak mwemberikan kesempatan Indonesia mengembangkan permainan.