“Setiap orang ada waktunya” Ketika waktunya habis maka akan terganti dengan orang baru, mungkin begitu maksud dari kata pepatah tersebut. Tapi berbeda bagi Megawati Hangestri, Waktu bukan soal akhir tapi tentang pilihan dan pilihan yang megawati pilih membuat Banyak orang meneteskan air mata
Berawal dari permainan biasa di Skuad Surabaya bank jatim sebagai pemain muda berbakat dan menjadikan karirnya semakin cemerlang sehingga Megawati mendapatkan panggilan khusus dari fans luar negri maupun dalam negri mereka meyebut megawati dengan sebutan “Megalodon” yang mengacu pada kekuatan pukulan(spike) atau smash kuat sehingga sangat sulit ditahan oleh pemain lawan.
Namun ditengah puncak karirnya, Megawati mengumumkan keputusannya yang tidak bisa disanggah ataupu dibujuk oleh siapa pun : Mengundurkan diri dari Red Spark.
Wanita asal Jember,Jawa Timur tersebut mengumumkan pengunduran dirinya dari grup voli ternama asal korea selatan, Daejeon Red Spark menyebabkan banyak air mata yang menggiring kepulangannya ke tanah kelahiran. Megawati Hangestri memiliki nama Panjang Megawati Hangestri Pertiwi, Megawati adalah sosok yang sangat dibanggakan dan dicintai oleh banyak orang
Di tengah karirnya Megawati memutuskan untuk melepaskan kontrak dengan Red Spark, hal tersebut sungguh disayangkan mengingat bahwa Megawati sendiri menjadi atlit pertama Indonesia yang medapatkan gelar MVP (Most Valuable Player) di V-League korea selama 3 kali berturut-turut.
Megawati memulai karirnya di korea setelah Red Spark menerima dirinya dengan tangan terbuka, Megawati disambut hangat dan tidak diperlakukan dengan buruk selama berada di tim Red Spark. “memilih mega adalah hal terbaik yang pernah saya lakukan” ungkapan Ko Hee Jin, pelatih Red Spark. Ternyata ada kisah haru dibalik terpilihnya Megawati masuk ke dalam Red Spark yang jarang orang tau, Ko Hee Jin mempertaruhkan seluruh karir yang dia miliki guna memilih Megawati agar bergabung kedalam tim.
Dengan perasaan bangga dan hancur, Megawati pulang dengan tenang setelah pemutusan konraknya dengan Red Spark berjalan dengan lancar. Bangga karena Megawati merupakan atlet pertama dari Indonesia sekaligus atlet berhijap pertama yang berrmain di V-Laguage korea dan hancur sebab pulang dengan kondisi kurang baik serta kepulangannya karena merawat sang ibu yang megalami penurunan Kesehatan.”keluarga sangat penting karena karir bisa kapan saja” kata Megawati melalui interview, Mega menjawab pertanyaan tersebut satu persatu dengan wajah yang tersenyum Ketika di wawancarai di bandara.
Bukan gelar, bukan sorotan tapi hadir Ketika sang ibu berada di titik terendahnya sudah menunjukkan bahwa megawati merupakan anak yang taat sampai rela melepaskan apa yang dia bangun selama ini . Megawati menjadi legenda di korea selatan serta idola di bidang voli karena dia menunjukkan potensi yang besar pada permainannya selama 2 tahun terakhir . Megawati mengukir sejarah dengan bermain di liga korea dan mengungkapkan bahwa hijab tidak menutup kemungkinan seseorang untuk terus berkembang dan meraih prestasi gemilang.
Saat itu, hari yang berat bagi megawati maupun anggota red spark lainnya. Bukan karena kalah dan mendapatkan juara 2 yang harus mereka bawa pulang tapi karena mereka sadar mereka kalah akan keadaan. Megawati memutuskan pertandingan tersebut akan menjadi permainan terakhirnya sehingga dia tidak akan menjadi anggota tim Red Spark lagi.
