Sepak Bola dan Diplomasi Pascakolonial: Menilik Kerja Sama PSSI dan KNVB
Sepak bola bukan sekadar pertandingan 90 menit di atas lapangan. Lebih dari itu, olahraga ini menjadi ruang diplomasi, jembatan budaya, bahkan medium untuk merekatkan kembali relasi historis yang pernah renggang. Itulah yang coba diwujudkan melalui kerja sama antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan federasi sepak bola Belanda, Koninklijke Nederlandse Voetbalbond (KNVB), yang resmi dimulai lewat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada September 2024 lalu.
Indonesia dan Belanda memiliki sejarah panjang yang tak lepas dari masa penjajahan selama lebih dari 300 tahun. Namun kini, keduanya memilih untuk melangkah ke depan melalui jalur yang lebih kolaboratif, salah satunya lewat sepak bola. Kerja sama ini bukan hanya soal strategi dan teknis olahraga, tetapi juga merupakan simbol dari transformasi hubungan kedua negara dalam konteks pascakolonial.
Kerja sama PSSI-KNVB mencakup berbagai aspek strategis: pengembangan pelatih melalui program WorldCoaches, pembinaan pemain usia muda, pertukaran pengetahuan, hingga promosi sepak bola melalui media. Hal ini menunjukkan inklusivitas dan komitmen terhadap kemajuan sepak bola grassroot.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa kerja sama ini adalah bagian dari transformasi sepak bola nasional pasca tragedi Kanjuruhan. Fokus besar diletakkan pada penguatan Tim Nasional Indonesia, baik secara teknis maupun mentalitas. Dalam pertemuan dengan KNVB, kedua belah pihak juga menyepakati pentingnya membangun hubungan antar-masyarakat (people-to-people), menjadikan sepak bola sebagai alat diplomasi budaya.
Yang menarik, banyak pemain naturalisasi berdarah Indonesia-Belanda kini memperkuat Timnas. Kehadiran mereka bukan hanya memperkuat skuad di lapangan, tapi juga menjadi penghubung emosional antara dua bangsa. Mereka adalah simbol nyata bahwa sejarah bisa dijembatani melalui identitas ganda yang positif dan produktif.
Kerja sama ini bahkan membuka peluang komersial. Siaran pertandingan timnas Indonesia kini mulai tayang di Belanda, sementara Liga Belanda (Eredivisie) juga dinikmati penggemar bola Indonesia. Ini menunjukkan bahwa sepak bola dapat menjadi instrumen diplomatik yang fleksibel, menyentuh banyak lapisan masyarakat.
Kerja sama antara PSSI dan KNVB adalah cerminan dari cara baru membangun hubungan bilateral: dari masa lalu yang penuh luka menuju masa depan yang penuh harapan. Diplomasi tidak harus selalu melalui ruang-ruang formal kenegaraan. Stadion, lapangan latihan, bahkan siaran pertandingan pun kini bisa menjadi arena untuk memperkuat relasi dan membentuk citra baru yang lebih setara.
Melalui sepak bola, Indonesia dan Belanda membuktikan bahwa sejarah bukan untuk dilupakan, tetapi dijadikan fondasi untuk melangkah bersama ke depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI