Timnas Indonesia U-20 asuhan IS di 2025 ini, adalah contoh Timnas yang sebagian besar pemainnya belum memenuhi Standar Pemain Timnas (SPT) versi saya, dengan tolok ukur rapor TIPS. Masih level 2B/C. Bila STy atau bahkan Patrick Kluivert (PK) atau pelatih hebat mana pun, tetap akan sulit mengangkat ke level 1.
Tetap bangga kepada para pemain, sebab sudah dipersiapkan mewah oleh PSSI, mereka tetap tidak mempermalukan Indonesia di kancah Asia, dan lebih baik dari Thailand U-20, sebagai sesama wakil Asia Tenggara.
Supartono JW.19022025
Pengamat Sepak Bola Nasional
Pengamat Pendidikan Nasional
Pentas Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025 telah berakhir. Hasilnya sama dengan Piala Asia U-20 2023, yaitu berada di urutan 3 fase Grup. Bedanya di tahun 2023, di bawah asuhan Shin Tae-yong (STy), Garuda Muda mampu mengoleksi 4 poin. Di 2025, di bawah asuhan Indra Sjafri (IS), hanya mampu mendulang 1 poin.
Persiapan mewah, sama gagal
Maaf, bila Timnas Indonesia U-20 tidak dipersiapkan secara “mewah”, baik saat tahun 2023 mau pun tahun 2025, sebab tim sama-sama boleh disebut hanya berkekuatan pemain binaan lokal, bisa jadi, urutan 3 dalam fase Grup, belum tentu dapat diraih.
Namun, bila ukurannya tidak dapat melaju ke babak gugur, apalagi sampai di target ke babak semi final, dengan melihat fakta dan realitas sumber daya manusia (SDM) skuat U-20, saya sebut STy mau pun IS sama-sama tidak gagal.
Bahkan, meski IS hanya mampu meraih 1 poin, sementara STy mampu meraup 4 poin, Timnas Indonesia U-20, boleh dikatakan, memang sudah masuk level Piala Asia. Hanya, bila di Piala Asia levelnya ada 1 dan 2, maka anak asuh STy dan IS, masih sama-sama ada di level 2.
Mengapa anak-anak Indonesia baik di Piala Asia U-20 2023 mau pun 2025 masih ada di level 2? Ini dapat dilihat dari rapor teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS) pemain Indonesia, di bandingkan lawan-lawannya.
Meski sama-sama masih di level 2, saya juga membedakan lagi ada level 2A dan level 2B. Untuk anak asuh STy, sudah sampai ditahap level 2A, tetapi anak asuh IS, masih ada di level 2B. Bahkan, maaf, ada pemain yang malah masih di level 2C, ikut dipilih masuk skuat oleh IS dan tim pelatih. Sebabnya, saya yakin, karena hanya itulah stok SDM yang ada.
Bagaimana coba? Bila pemain dengan nilai rapor TIPS masih di level 2A, 2B, 2C, tidak dipersiapkan dengan mewah? Sementara lawan-lawannya ada di level 1. Yakin, di tahun 2023 mau pun 2025, Garuda Muda bisa jadi hanya jadi juru kunci Grup.