Langit Balikpapan mungkin tak menggelegar, tapi tensi di Lapangan FONI pada Minggu pagi (1/6/2025) pasti bergelora. Di sana, dua armada cilik berseragam kebanggaan akan saling bertatap muka dalam duel yang lebih dari sekadar laga — ini soal harga diri, klasemen, dan impian anak-anak usia sebelas tahun yang bermain seolah sedang memperebutkan titel juara Liga Remaja Planet Soccer Balikpapan U-11.
SSB Satria Kurma, sang penantang yang baru saja melibas Total FA dengan skor fantastis 10-0. Muhammad Ibnu Ferdian dan kawan-kawan bermain dengan gaya agresif namun terstruktur — seperti simfoni yang tahu kapan harus meledak dan kapan harus diam. Sorotan tertuju pada kecepatan sayap Satria Kurma dan lini tengah yang tak segan melakukan high pressing sejak menit awal.
Di sisi lain, lawan mereka yang kini bertengger di puncak klasemen Blok Barat adalah Bintang Timur — tim yang bukan hanya mencatat kemenangan besar atas Mahakam FA, tetapi juga menebar aura intimidasi lewat skor telak 12-0. Kontestan yang finis di peringkat keempat musim Liga Remaja Balikpapan 2022 silam ini tampak seperti kesebelasan mini yang telah memahami sepenuhnya makna team cohesion. Setiap pergerakan berlangsung dengan koordinasi matang, seolah mereka memang ditakdirkan untuk bermain bersama.
Minggu ini, mereka tidak hanya membawa bola dan ambisi, tapi juga cerita. Cerita tentang siapa yang akan menyanyikan lagu kemenangan dan siapa yang harus menunduk, mungkin sambil belajar bahwa sepakbola adalah tentang keberanian mengulang langkah, tak peduli seberapa keras tanah yang dipijak.
Lapangan FONI yang legendaris di Kota Balikpaan pun akan berubah menjadi panggung pertunjukan. Rumput-rumput kecil akan menyaksikan duel tanpa kompromi, suara peluit akan mengiris udara seperti jeda di tengah komposisi orkestra. Sorakan orang tua, pekikan pelatih, dan tepuk tangan teman sekelas akan membentuk irama sendiri — ritme dari sebuah pertandingan yang jauh lebih besar dari sekadar 2×15 menit.
Kick-off dijadwalkan pukul 11.00 WITA, dan matahari mungkin akan jadi satu-satunya pihak netral. Penutup hari di pekan kedua ini seolah sudah diskenario menjadi puncak klimaks — karena yang bertanding bukan cuma dua tim, tapi dua semangat: menantang dan dipertahankan.
Sementara itu, pertandingan lain tak kalah penting. Guntur Putra, yang menang tipis di pekan lalu, akan menghadapi Total FA, yang jelas ingin membalikkan takdir. Ini bukan hanya soal mencari poin, tapi juga membangun kembali kepercayaan diri. Di laga lainnya, Bina Bola bersiap mencuri momentum saat menghadapi Mitra Teras yang tajam di pekan pembuka. Jangan lupakan duel antara Foni Soccer Academy dan Mahakam FA — dua tim yang sama-sama ingin lepas dari bayang-bayang kekalahan besar.
Lantas, bagaimana dengan klasemen?
Seperti ombak yang tak bisa ditebak, posisi di papan bisa bergeser sewaktu-waktu. Jika Satria Kurma berhasil mengalahkan Bintang Timur, bukan hanya singgasana Blok Barat yang goyah — tapi mungkin pula Mitra Teras diam-diam meroket ke posisi atas jika mereka kembali mencetak banyak gol.
Sebaliknya, kekalahan bisa berarti terjun bebas. Tim seperti Mahakam FA, Foni Soccer, dan Total FA berisiko makin dalam di dasar klasemen, membuka ancaman nyata akan zona degradasi ke Liga 2 versi mini mereka. Ya, sistemnya memang seperti liga profesional — karena dari kecil pun mereka belajar bahwa dunia kompetitif tak pernah benar-benar netral.
Pekan kedua ini bukan cuma soal siapa mencetak gol terbanyak, tapi siapa yang bisa menjaga mental toughness, siapa yang siap bertahan dalam tekanan, dan siapa yang layak disebut sebagai calon juara sejati.
Satu hal yang pasti, Blok Barat tak akan sama lagi setelah pekan ini berlalu.