Musim 2024/2025 menjadi saksi bisu kebangkitan Bayern Munchen di kancah Bundesliga, merebut kembali mahkota juara. Namun, ambisi Die Roten tak berhenti di situ.
Mereka mengincar dominasi yang lebih luas, tak hanya di Jerman, melainkan juga di panggung Eropa. Untuk mewujudkan mimpi besar itu, langkah strategis pertama yang mereka ambil adalah memperkokoh lini belakang. Dan pilihan mereka jatuh pada satu nama: Jonathan Tah.
Kedatangan Jonathan Tah ke Allianz Arena bukan sekadar transfer biasa; ini adalah deklarasi. Deklarasi bahwa Bayern Munchen tak akan lagi berkompromi dengan kerapuhan di lini pertahanan.
Tah, bek sentral jangkung dengan pengalaman segudang, merapat ke Bavaria dengan status bebas transfer setelah mengakhiri masa baktinya yang gemilang bersama Bayer Leverkusen. Sebuah manuver cerdas di bursa transfer yang menghemat biaya, namun mendatangkan kualitas premium.
Kontrak jangka panjang hingga 30 Juni 2029 menjadi bukti konkret kepercayaan penuh Bayern terhadap Tah. Ini bukan sekadar rekrutan jangka pendek, melainkan investasi masif untuk masa depan pertahanan mereka.
Nomor punggung 4 yang akan dikenakannya pun bukan sembarang angka; itu adalah simbol tanggung jawab, sebuah jubah yang pernah dikenakan oleh para legenda lini belakang Bayern.
Jonathan Tah membawa serta segudang pengalaman dan mental juara.
Ia adalah salah satu pilar kunci dalam kisah dongeng Bayer Leverkusen musim 2023/2024, di mana mereka berhasil meraih treble domestik yang fenomenal.
Ini bukan hanya tentang statistik 402 penampilan, 18 gol, dan 13 assist selama di Leverkusen; ini tentang bagaimana ia menjadi pemimpin di lapangan, mengorganisir pertahanan, dan menunjukkan ketenangan di bawah tekanan. Pengalamannya ini, diyakini akan menjadi katalisator bagi stabilitas yang sangat dibutuhkan Bayern.
Karier profesional Tah dimulai di akademi Hamburger SV, sebuah tempat di mana ia ditempa sejak usia 13 tahun. Debutnya di tim utama HSV pada usia 17 tahun menjadikannya debutan termuda klub saat itu sebuah indikasi awal dari bakat luar biasa yang dimilikinya.
Setelah sempat dipinjamkan ke Fortuna Dusseldorf, kariernya benar-benar meroket setelah bergabung dengan Leverkusen pada tahun 2015. Transformasinya dari talenta muda menjadi bek kelas dunia patut diacungi jempol.