Bulan Juni 2025 merupakan bulan yang menentukan bagi Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Sisa dua pertandingan melawan China dan Jepang merupakan laga hdiup dan mati dan harus hidup bila ingin lolos ke babak keempat. Agar mimpi tampil dalam piala dunia, pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert tentu sedang serius berpikir bagaimana formasi dan strategi menghadapi China dan Jepang yang keduanya pasti juga ingin meraih kemenangan.
Di antara dua pertandingan tersebut, melawan China sangat berpeluang untuk meraih point 3 karena Indonesia bermain di kandang dan pastinya mendapat dukungan penonton yang sangat luar biasa. Selanjutnya meski Jepang sudah pasti lolos namun negeri itu menjunjung sportifitas yang tinggi sehingga tetap akan bermain maksimal saat melawan Indonesia.
Dalam dua sisa laga terakhir ini tidak hanya menentukan nasib Indonesia terus melaju atau terhenti namun juga menjawab pertanyaan apakah program naturalisasi yang dilakukan oleh PSSI selama ini berhasil atau tidak.
Kalau kita amati, selama ini PSSI gencar melakukan naturalisasi. Naturalisasi mampu membawa banyak pemain yang merumput di Eropa menjadi warga negara Indonesia. Naturalisasi yang digencarkan bahkan mampu menarik Emilio Audero Mulyadi. Sosok ini sangat luar biasa, ia menjadi penjaga gawang di klub-klub besar di Liga Italia bahkan sudah pernah masuk Timnas Italia U-21. Berbagai debut tersebut membuat dirinya mempunyai target untuk bisa bergabung dengan Timnas Italia senior hingga sempat menolah tawaran menjadi bagian Timnas Indonesia.
Dari naturalisasi tersebut mampu mendongkrak kualitas Timnas Indonesia. Bila dulu saat bertanding melawan timnas dari negara-negara Timur Tengah, Australia saat di Jakarta, Indonesia sering kalah namun setelah naturalisasi mampu mengimbangi bahkan menang. Jadi naturalisasi yang dilakukan berhasil meningkatkan rangking Indonesia.
Namun terangkatnya timnas belum sesuai dengan target yang diinginkan, pada saat-saat bertanding dalam laga yang menentukan, misalnya saat berebut tiket ke Olimpiade 2024, di babak akhir Timnas U-23 kalah dengan Guinea sehingga gagal ke Olimpiade Paris.
Jadi di Juni 2025 ini tidak hanya penentuan Indonesia bisa tidaknya lolos ke babak selanjutnya Piala Dunia 2016 namun juga mengukur sejauh mana efektifitasnya naturalisasi, lihat saja saat melawan Australia di bulan Maret lalu, dengan komposisi mayoritas naturalisasi, kita dibantai 1-5.
Jadi dalam Laga Pamungkas Timnas di Juni ini sangat menentukan tidak hanya bagi Indonesia namun juga bagi Kluivert, Alex Pastoor, Denny Landzaat, Gerald Vanenburg, Sjoerd Woudenberg, dan para pemain naturalisasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI