Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain total dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /www/indo/38.181.62.195/wp-includes/functions.php on line 6121
Di Bawah Bayang-Bayang Kegagalan: Timnas China Hadapi Tekanan Jelang Duel Kontra Indonesia – mahjong ways

Di Bawah Bayang-Bayang Kegagalan: Timnas China Hadapi Tekanan Jelang Duel Kontra Indonesia

Dalam dunia sepak bola internasional, tekanan untuk lolos ke Piala Dunia merupakan beban yang tidak ringan, terlebih bagi negara-negara yang tengah menghadapi krisis performa dan ekspektasi tinggi dari publik. Tim nasional Tiongkok (China) saat ini berada dalam posisi terjepit di klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dengan hanya mengoleksi enam poin dari empat pertandingan, Tiongkok mendapati dirinya berada di dasar klasemen. Skenario ini menempatkan para pemain dalam tekanan luar biasa menjelang dua laga penentu, terutama pertandingan hidup-mati melawan Indonesia pada 5 Juni mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Hingga Mei 2025, Grup C dihuni oleh empat negara: Indonesia, Irak, China, dan Filipina. Irak memimpin grup dengan hasil sempurna, sedangkan Indonesia tampil mengejutkan dengan performa stabil dan mengoleksi poin yang cukup menjanjikan untuk lolos ke babak ketiga. China, yang di atas kertas memiliki tradisi dan fasilitas sepak bola lebih mapan, justru berada di posisi juru kunci.

Tertinggal di posisi terbawah berarti bahwa China hanya memiliki satu jalan untuk bertahan dalam persaingan: menang dalam dua laga sisa. Tidak ada opsi lain. Enam poin menjadi harga mati jika mereka masih ingin menjaga asa tampil di turnamen sepak bola paling bergengsi sejagat. Tekanan inilah yang kemudian menjadi beban psikologis besar bagi para pemain, pelatih, dan bahkan federasi sepak bola China (CFA).

Bek veteran Li Lei secara terbuka menyampaikan tekanan yang dihadapi oleh para pemain. Dalam wawancaranya yang dikutip dari media Tiongkok 163, Li Lei mengakui bahwa atmosfer di dalam tim saat ini sangat menegangkan. Ia menyebut bahwa jika China gagal menang atas Indonesia, maka peluang mereka untuk lolos akan sirna, sebuah realitas yang menghantui ruang ganti tim.

“Semua tahu situasi saat ini. Kalau kita tidak bisa menang di Indonesia, kami akan tersisih. Bagi para pemain, semua pertandingan membuat stres, apalagi pertandingan hidup mati seperti ini,” ujar pemain berusia 32 tahun itu.

Pernyataan ini mencerminkan bagaimana tekanan eksternal telah menembus ke dalam ruang psikologis para pemain. Tidak hanya menyangkut soal hasil, namun juga ekspektasi nasional yang membebani setiap langkah mereka. Dalam konteks China, di mana sepak bola sering menjadi alat diplomasi lunak dan kebanggaan nasional, kegagalan timnas bisa berdampak luas—bukan hanya pada atlet dan pelatih, melainkan juga terhadap citra institusi olahraga negara.

Meski demikian, Li Lei berusaha menjaga semangat kolektif dalam menghadapi laga kontra Indonesia. Ia menekankan pentingnya pendekatan mental dan taktis yang tepat. Fokus utama, menurutnya, adalah menjaga penguasaan bola dan kesatuan tim.

“Akan selalu ada kesulitan dalam laga tandang. Kami harus bersatu terlebih dulu dan berusaha tidak kehilangan bola, dan kemudian berusaha mencetak gol,” ucapnya.

Pandangan tersebut sejalan dengan filosofi pelatih Branko Ivankovic yang dikenal pragmatis namun tegas. Ivankovic, yang sebelumnya pernah melatih timnas Iran dan klub-klub di Timur Tengah, memiliki pengalaman menghadapi tekanan tinggi. Namun dalam kondisi seperti ini, bahkan strategi paling brilian pun akan sulit terwujud jika pemain tidak dalam kondisi mental yang stabil.

Pemain sayap muda Xu Haoyang menyoroti hal lain yang memperbesar tekanan: atmosfer stadion dan dukungan fanatik suporter Indonesia. SUGBK memang dikenal sebagai salah satu stadion paling bergelora di Asia Tenggara, terutama saat tim nasional Indonesia berlaga. Kebisingan, tekanan psikologis dari tribun, dan ritme permainan tuan rumah bisa membuat tim lawan kehilangan fokus.

“Itu adalah markas tim lain, dan di sana pasti ada banyak fans, tetapi kami tidak patah semangat karena alasan itu. Pertama kami perlu menenangkan mental kami, hanya dengan cara ini kami dapat bermain lebih tenang,” ujar Xu.




HALAMAN :

  1. 1
  2. 2
  3. 3


Mohon tunggu…

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya

Beri Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi
tanggung jawab komentator
seperti diatur dalam UU ITE


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *