Kabar kurang mengenakkan menerpa Timnas Indonesia menjelang dua laga krusial di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Alih-alih mempersiapkan strategi matang untuk menghadapi China dan Jepang, PSSI dan jajaran pelatih kini dihadapkan pada kenyataan pahit: badai cedera menghantam skuad Garuda.
Salah satu nama yang paling mencuat dan membuat publik khawatir adalah Sandy Walsh, bek tangguh yang selama ini menjadi pilar penting di lini belakang.
Situasi ini terkuak dari pernyataan pelatih karteker Yokohama F Marinos, Patrick Kisnorbo, yang secara gamblang mengungkapkan daftar panjang pemainnya yang harus menepi karena cedera. Kisnorbo tak ragu menyebut bahwa Sandy Walsh menjadi salah satu korban dari deretan cedera jangka menengah hingga panjang ini.
Sebuah pukulan telak, mengingat Walsh baru saja ditarik keluar lapangan saat Marinos ditaklukkan Vissel Kobe, menunjukkan tanda-tanda cedera serius yang kini telah dikonfirmasi.
Absennya Walsh, yang diperkirakan memakan waktu pemulihan enam hingga delapan minggu, secara otomatis menggugurkan harapannya untuk tampil membela Merah Putih di dua laga penentu nasib Timnas di Grup C.
Ini berarti, baik saat menjamu China di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 5 Juni, maupun dalam lawatan ke Jepang lima hari berselang, Timnas Indonesia harus berjuang tanpa kehadirannya.
Tentu saja, berita ini menimbulkan tanda tanya besar di benak para pecinta sepak bola Tanah Air. Seberapa besar dampak absennya Sandy Walsh bagi kekuatan Timnas Indonesia? Walsh bukan sekadar pemain biasa; ia adalah bek modern dengan kemampuan komplet.
Posturnya yang ideal, visi bermain yang mumpuni, serta agresivitas dalam merebut bola menjadikannya aset tak ternilai. Ia mampu beradaptasi di berbagai posisi di lini belakang, baik sebagai bek tengah maupun bek sayap, memberikan fleksibilitas taktis yang sangat dibutuhkan Patrick Kluivert.
Selama ini, kehadiran Walsh kerap memberikan rasa aman dan ketenangan di pertahanan. Kemampuannya dalam membaca permainan lawan dan melakukan intersep krusial seringkali menjadi penyelamat gawang Timnas.
Tak hanya itu, kontribusinya dalam membangun serangan dari belakang juga patut diacungi jempol. Umpan-umpan akuratnya seringkali menjadi awal mula terciptanya peluang berbahaya bagi Timnas.
Kini, dengan absennya Walsh, pelatih Patrick Kluivert dituntut untuk memutar otak lebih keras.