Ruben Amorim berjanji akan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada para penggemar Manchester United setelah laga terakhir musim ini di Old Trafford.
Ia akan berbicara dari hati, katanya, bukan dengan narasi penghiburan atau justifikasi yang panjang, melainkan dengan kejujuran yang sederhana—sebuah pengakuan bahwa klub ini jauh dari tempat yang seharusnya.
Dalam sepak bola, gestur semacam ini jarang hadir dari pelatih yang baru seumur jagung di sebuah klub besar. Tapi mungkin justru itulah yang membuat pernyataan Amorim terasa manusiawi dan sarat makna, meskipun tak semua fans mungkin akan menerimanya dengan lapang dada.
Manchester United akan menjamu Aston Villa dalam laga penutup musim Premier League—sebuah pertandingan yang, secara klasemen, tak lagi banyak berarti.
United bisa saja finis di peringkat ke-17, hanya satu tingkat di atas zona degradasi, tergantung hasil Tottenham di laga lain.
Lebih buruk lagi, kekalahan 1-0 dari Tottenham di final Liga Europa pada Rabu lalu memastikan bahwa mereka tidak akan tampil di kompetisi Eropa musim depan—sebuah ironi pahit untuk klub dengan sejarah Eropa yang begitu kuat.
“Permintaan maaf itu sudah jelas. Penjelasan? Anda tak punya waktu,” kata Amorim. “Saya akan jujur kepada para fans, dan saya akan mengatakan apa yang ada di pikiran dan hati saya.”
Lap of honour, atau putaran kehormatan keliling stadion oleh para pemain setelah pertandingan, tetap akan dilakukan. Bagi banyak suporter, momen ini menjadi semacam ritual penutup musim, namun di musim yang penuh kekecewaan, ada pula yang menganggapnya sebagai formalitas yang terasa hampa.
Tapi bagi Amorim, momen ini justru penting, bukan karena prestasi yang dirayakan, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada para pendukung yang tetap hadir dan bersuara meski hasil jauh dari harapan.
“Ini adalah tradisi, dan kami harus menghadapinya,” ujarnya. “Akan menjadi kesalahan besar jika kami tidak melakukannya. Saya tahu pelatih akan berbicara di depan publik, dan saya akan melakukannya karena itu adalah hal paling minimum.