Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain total dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /www/indo/38.181.62.195/wp-includes/functions.php on line 6121
Ruben Amorim dan Janji Kejujuran di Hadapan Publik Old Trafford – mahjong ways

Ruben Amorim dan Janji Kejujuran di Hadapan Publik Old Trafford

Ruben Amorim berjanji akan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada para penggemar Manchester United setelah laga terakhir musim ini di Old Trafford.

Ia akan berbicara dari hati, katanya, bukan dengan narasi penghiburan atau justifikasi yang panjang, melainkan dengan kejujuran yang sederhana—sebuah pengakuan bahwa klub ini jauh dari tempat yang seharusnya.

Dalam sepak bola, gestur semacam ini jarang hadir dari pelatih yang baru seumur jagung di sebuah klub besar. Tapi mungkin justru itulah yang membuat pernyataan Amorim terasa manusiawi dan sarat makna, meskipun tak semua fans mungkin akan menerimanya dengan lapang dada.

Manchester United akan menjamu Aston Villa dalam laga penutup musim Premier League—sebuah pertandingan yang, secara klasemen, tak lagi banyak berarti.

United bisa saja finis di peringkat ke-17, hanya satu tingkat di atas zona degradasi, tergantung hasil Tottenham di laga lain.

Lebih buruk lagi, kekalahan 1-0 dari Tottenham di final Liga Europa pada Rabu lalu memastikan bahwa mereka tidak akan tampil di kompetisi Eropa musim depan—sebuah ironi pahit untuk klub dengan sejarah Eropa yang begitu kuat.

“Permintaan maaf itu sudah jelas. Penjelasan? Anda tak punya waktu,” kata Amorim. “Saya akan jujur kepada para fans, dan saya akan mengatakan apa yang ada di pikiran dan hati saya.”

Lap of honour, atau putaran kehormatan keliling stadion oleh para pemain setelah pertandingan, tetap akan dilakukan. Bagi banyak suporter, momen ini menjadi semacam ritual penutup musim, namun di musim yang penuh kekecewaan, ada pula yang menganggapnya sebagai formalitas yang terasa hampa.

Tapi bagi Amorim, momen ini justru penting, bukan karena prestasi yang dirayakan, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada para pendukung yang tetap hadir dan bersuara meski hasil jauh dari harapan.

“Ini adalah tradisi, dan kami harus menghadapinya,” ujarnya. “Akan menjadi kesalahan besar jika kami tidak melakukannya. Saya tahu pelatih akan berbicara di depan publik, dan saya akan melakukannya karena itu adalah hal paling minimum.




HALAMAN :

  1. 1
  2. 2
  3. 3


Mohon tunggu…

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya

Beri Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi
tanggung jawab komentator
seperti diatur dalam UU ITE


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *