Shai Gilgeous-Alexander (SGA) tampil sangat luar biasa pada musim NBA 2024–2025. Ia berhasil membawa Oklahoma City Thunder menjadi tim dengan rekor terbaik di liga, yaitu 68 kemenangan—rekor tertinggi dalam sejarah tim tersebut. Rata-rata SGA mencetak 32,7 poin per pertandingan dengan akurasi tembakan mencapai 51,9%. Ia juga berkontribusi dalam hal assist dan pertahanan. Karena performanya yang mengesankan ini, ia terpilih sebagai Most Valuable Player (MVP) musim ini. Namun, kalau kita melihat lebih dalam, masih ada beberapa alasan mengapa SGA belum sepenuhnya pantas menerima gelar MVP jika dibandingkan dengan pemain lain, terutama Nikola Jokic dari Denver Nuggets.
Kalau bicara soal pemain “paling berharga”, artinya bukan hanya soal siapa yang mencetak poin terbanyak, tapi siapa yang paling memberikan dampak besar untuk timnya. Dalam hal ini, Jokic punya keunggulan. Ia adalah pusat dari permainan Denver Nuggets, dan perannya sangat vital sebagai pencetak angka, pengatur serangan, dan rebounder. Rata-rata ia mencatatkan hampir triple-double setiap pertandingan. Data juga menunjukkan bahwa saat Jokic tidak bermain, performa Nuggets langsung menurun drastis. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran Jokic dalam keseluruhan permainan timnya.
Selain itu, Jokic juga unggul dalam hal konsistensi dan pengalaman. Ia mampu mempertahankan performa tinggi dalam jangka waktu yang panjang dan bahkan telah membawa timnya juara NBA. Kemampuannya dalam mengatur permainan serta meningkatkan performa rekan-rekannya menjadi nilai tambah besar. Di sisi lain, meskipun SGA tampil sangat baik, ini baru musim pertamanya berada di level MVP dan ia belum menunjukkan konsistensi yang sama dalam situasi tekanan tinggi seperti playoff.
Kesimpulannya, meskipun Shai Gilgeous-Alexander pantas diapresiasi atas musim hebatnya, penghargaan MVP seharusnya diberikan kepada pemain yang benar-benar menjadi inti dan penggerak utama timnya secara keseluruhan. Dalam hal ini, Nikola Jokic memiliki nilai yang lebih tinggi sebagai pemain paling berpengaruh dan paling berharga bagi timnya. Maka dari itu, banyak yang menilai bahwa Jokic sebenarnya lebih layak untuk menerima gelar MVP musim ini dibandingkan SGA.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI