Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain total dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /www/wwwroot/38.181.62.195/wp-includes/functions.php on line 6121
Perpanjangan Kontrak Hansi Flick dan Komitmen Jangka Pendek dengan Barcelona – mahjong ways

Perpanjangan Kontrak Hansi Flick dan Komitmen Jangka Pendek dengan Barcelona

Keberhasilan Barcelona meraih treble di level domestik tak lepas dari sentuhan tangan Pelatih Hansi Flick. Tiba pada awal musim lalu guna menggantikan tempat Xavi Hernandez yang dipecat oleh manajemen klub, Flick tanpa begitu berkoar-koar mampu mengembalikan sekaligus menaikan mentalitas permainan Barca.

Hanya dua pemain yang tiba bersamaan dengan Flick. Dani Olmo dan Pau Victor. Dari kedua pemain tersebut, hanya Olmo yang kerap dipakai oleh Flick dengan menempati posisi di belakang striker utama. Selebihnya, Victor kerap masuk sebagai pemain pengganti.

Nasib kedua pemain itu sempat terombang-ambing ketika memasuki paru kedua musim kompetesi. Masalah pendaftaran ke skuad utama sempat ditolak untuk diperpanjang. Berkat negosiasi yang alot, pada akhirnya Olmo dan Victor terdaftar untuk bisa bermain hingga akhir musim ini.

Permasalahan pendaftaran Olmo dan Victor tak lepas dari ketidakstabilan keuangan klub. Kondisi keuangan klub menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh Flick ketika tiba sebagai pelatih Barca. Hal itu pun pernah dikeluhkan oleh Xavi sehingga keluhan dari mantan pemain Barca itu berujung pada pemecatan.

Flick tak sedikitnya mengeluh. Sebaliknya, mantan pelatih Bayern Muenchen dan Timnas Jerman itu memanfaatkan para pemain yang tersedia. Dengan kombinasi pemain muda didikan akademi La Masia dan pemain senior seperti Rober Lewandowski, Raphinha, Andre Ter Stegen hingga Inigo Martinez, Flick mampu membuat Barca menemukan performa terbaik.

Tiga gelar menjadi bukti dari sentuhan tangan dingin Flick. Tiga gelar itu menandakan bahwa kesuksesan tak semata-mata tercapai lewat kekuatan finansial, tetapi kejelian dalam memanfaatkan talenta yang sudah dididik di akademi La Masia.

Terang saja, pemain seperti Lamine Yamal yang mampu mencuri perhatian pada Piala Eropa 2024 di Jerman naik daun di tangan Flick. Raphinha yang sempat diisukan keluar dari Barca dan posisinya digantikan oleh Nico Williams mampu tampil sebagai pemain penting di lini depan Barca.

Hingga pemain didikan akademi yang kurang begitu dikenal seperti Marc Cassado, H. Fort hingga Gerard Martin mampu tampil pada level terbaik ketika dipercayakan oleh Flick. Terlihat bahwa Flick menemukan formula yang tepat dalam meramu antara pemain senior dengan pemain muda.

Salah satunya adalah pendekatan personal Flick pada setiap pemain. Apalagi sebagian besar pemain Barca terbentuk di akademi La Masia, dan itu bisa dimanfaatkan Flick untuk menguatkan koneksi yang sudah terbangun sejak di akademi.

Selain itu, Flick rupanya tak mempunyai kosa kata pemain spesial dalam memilih pemain. Sejauh seorang pemain menunjukkan kualitasnya, tempatnya akan aman dan mendapatkan jam bermain bersama tim.




HALAMAN :

  1. 1
  2. 2
  3. 3


Mohon tunggu…

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya

Beri Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi
tanggung jawab komentator
seperti diatur dalam UU ITE


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *