Setiap orang punya beban. Ada yang beratnya terasa di pundak, ada juga yang hanya bisa dirasakan di dalam hati. Tapi siapa sangka, sebuah acara lari santai bisa menjadi ruang untuk melepaskan semuanya—walau hanya sebentar.
Itulah yang terjadi di Break Free Run 2025, event yang diselenggarakan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi President University. Lebih dari sekadar olahraga, acara ini menjadi tempat banyak orang “bernafas lagi” di tengah hidup yang padat dan sering melelahkan.
Setiap Langkah Punya Cerita
Dari awal garis start, semua peserta tampak memakai jersey yang sama. Tapi di balik seragam itu, mereka datang dengan alasan yang berbeda-beda. Ada yang ingin hidup lebih sehat, ada yang mencari pelarian dari tekanan kerja atau kuliah, bahkan ada yang hanya ingin merasa bagian dari sesuatu.
Dan di sinilah kekuatan acara ini: semua alasan itu diterima. Tidak ada yang salah. Tidak ada yang kecil.
Lari Jadi Simbol
“Break Free” bukan sekadar tema—tapi energi yang terasa sejak lari dimulai. Setiap langkah adalah metafora: melangkah dari zona nyaman, dari keraguan diri, atau dari kelelahan yang tak terlihat. Ada yang berlari cepat, ada yang memilih berjalan pelan. Tapi semua menuju arah yang sama—ke kebebasan diri.
Acara ini berhasil mengubah citra lari dari sesuatu yang melelahkan menjadi sesuatu yang menyembuhkan.
Ruang Aman, Ruang Edukasi
Di sepanjang acara, peserta juga bisa belajar banyak. Booth edukasi tentang kesehatan mental, gaya hidup aktif, dan SDGs (Sustainable Development Goals) ikut hadir memperluas makna dari kegiatan ini. Semua dikemas ringan dan menyenangkan, jauh dari kesan menggurui.
Break Free Run 2025 membuktikan bahwa edukasi dan hiburan bisa berjalan beriringan—asal dilakukan dengan hati.