Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain total dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /www/indo/38.181.62.195/wp-includes/functions.php on line 6121
Padel: Olahraga Seru atau Cuma Simbol Gaya Hidup Baru? – mahjong ways

Padel: Olahraga Seru atau Cuma Simbol Gaya Hidup Baru?

Belakangan, padel tiba-tiba naik daun sebagai olahraga hits di kalangan anak muda, terutama di Jakarta. Lapangan-lapangan baru mulai bermunculan dan dilirik sebagai peluang bisnis, komunitasnya berkembang pesat, dan media sosial dipenuhi video reels padel yang lagi ramai-ramainya.

Tapi satu pertanyaan muncul di kepala saya: padel ini soal olahraga, atau udah berubah jadi ajang gaya hidup baru?

Buat yang belum tahu, olahraga ini mirip tenis tapi lapangannya lebih kecil dan dikelilingi kaca. Mainnya seru, kelihatan keren, dan pastinya Instagramable. Nggak heran kalau olahraga ini cepat digandrungi anak muda, nggak cuma karena seru, tapi juga karena tampilannya yang kece. Menurut saya, olahraga ini sekarang bukan cuma soal main, tapi juga soal gaya.

Masalahnya, olahraga itu sendiri kadang cuma jadi pelengkap, yang utama justru suasananya dan konten media sosialnya. Yang lebih ramai dibicarakan justru outfit main, lapangannya di mana, dan angle foto terbaik buat Instagram. Di beberapa titik, padel terasa lebih mirip tempat nongkrong premium ketimbang ruang olahraga.

Dan kalau kita ngomongin soal biaya, ya harus diakui: main padel nggak murah. Sewa lapangan bisa tembus ratusan ribu per jam, itu belum termasuk beli raket, bola, atau perlengkapan lainnya. Tapi anehnya, lapangan tetap penuh. Slot booking cepat banget habis, bahkan kadang harus antre jauh-jauh hari. Rasanya ada tekanan halus untuk ikut main juga, bukan cuma karena pengen olahraga, tapi biar nggak kelihatan ketinggalan tren. Biar tetap kelihatan aktif, well-being, dan “on track” sama gaya hidup kekinian.

Buat Gen Z yang tiap hari sibuk kerja sambil mikirin ekspektasi sosial. Bisa olahraga, bisa ketemu teman, dan jelas bisa dapet konten keren buat sosial media. Komplit. Tapi justru di situ letak masalahnya, jangan sampai main padel malah lebih terasa kayak agenda konten mingguan, bukan aktivitas yang benar-benar dinikmati sebagai olahraga.

Saya sendiri nggak anti padel. Saya pernah main, dan memang seru. Bisa ketawa bareng, bisa kompetitif tanpa terlalu serius. Tapi tetap ada pertanyaan yang nyangkut:

Apakah kita main karena suka? Atau karena takut nggak punya cerita saat semua orang lain lagi padel-an tiap minggu?

Padel sebenarnya bisa jadi olahraga yang seru dan menyehatkan, selama kita datang bukan cuma buat gaya-gayaan, tapi benar-benar niat buat berolahraga dan menikmati olahraganya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




Mohon tunggu…

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya

Beri Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi
tanggung jawab komentator
seperti diatur dalam UU ITE


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *