Final Liga Europa 2025 akan menjadi pertarungan epik yang mempertemukan dua kekuatan tradisional Inggris: Manchester United dan Tottenham Hotspur. Laga ini akan digelar pada Kamis dini hari, 22 Mei 2025 di Stadion San Mams, Bilbao, Spanyol. Pertandingan ini bukan hanya soal siapa yang mengangkat trofi, tetapi juga tentang kebangkitan, reputasi, dan masa depan kedua klub.
Duel Dua Wajah Premier League
Musim ini, baik Manchester United maupun Tottenham Hotspur menghadapi tantangan berat di Premier League. Konsistensi menjadi momok, dan kedua tim terancam kehilangan tiket ke Liga Champions lewat jalur liga domestik. Namun, Liga Europa justru menjadi oase yang menyelamatkan mereka dari kegersangan prestasi.
Manchester United datang ke final ini dengan kepercayaan diri tinggi setelah menyingkirkan Athletic Bilbao dengan agregat mencolok 7-1. Sebuah performa dominan yang menghidupkan kembali semangat para pendukung Setan Merah. Di sisi lain, Tottenham Hotspur juga tak kalah impresif. Mereka menyingkirkan Bodo/Glimt dengan agregat 5-1, dan sukses melaju ke final Liga Europa pertama mereka sejak format kompetisi ini diubah dari Piala UEFA.
Sejarah dan Rivalitas yang Terbangun
Ini adalah keempat kalinya dalam sejarah kompetisi Eropa dua tim Inggris saling berhadapan di partai final. Momen ini mengingatkan kita pada final Liga Champions 2019 (Liverpool vs Tottenham) atau final Liga Europa 2019 (Chelsea vs Arsenal). Rivalitas domestik yang kini dibawa ke panggung Eropa membuat pertandingan ini terasa istimewa.
Musim ini, Tottenham telah tiga kali mengalahkan Manchester United di semua ajang. Namun, sejarah menunjukkan bahwa United adalah tim yang punya DNA Eropa yang kuat, juara Liga Champions 3 kali, Liga Europa sekali, dan segudang pengalaman di kompetisi antarbenua.
Lebih dari Sekadar Trofi
Bagi kedua klub, kemenangan di Bilbao bukan hanya soal prestise. Trofi Liga Europa menjanjikan tiket otomatis ke Liga Champions musim depan, hadiah yang sangat krusial bagi klub-klub yang bersaing di tengah tekanan finansial dan ekspektasi fans. Bagi Ruben Amorim dan Ange Postecoglou, ini juga merupakan momen pembuktian bahwa proyek mereka layak mendapat kepercayaan jangka panjang.
Prediksi dan Harapan