Musim Liga Inggris 2024/2025 memasuki babak akhir dengan intensitas persaingan yang luar biasa. Dua tim papan atas, Liverpool dan Arsenal, sudah mengunci dua dari lima tiket Liga Champions musim depan. Mereka tampil konsisten sejak awal musim, dan posisi mereka di puncak klasemen tak tergoyahkan.
Namun cerita seru justru datang dari perebutan tiga tiket tersisa. Lima klub dengan ambisi dan sejarah masing-masing bersaing ketat di papan atas: Manchester City, Aston Villa, Newcastle United, Chelsea, dan Nottingham Forest. Dengan hanya beberapa pertandingan tersisa, persaingan ini menjadi panggung utama EPL saat ini.
Manchester City, yang biasanya dominan di akhir musim, kini berada dalam tekanan. Mereka berada di posisi ke-3 dengan 68 poin. Namun performa mereka tidak semenggigit musim-musim sebelumnya. Masalah cedera dan jadwal padat tampaknya mulai berdampak pada konsistensi mereka.
Aston Villa jadi kejutan menyenangkan musim ini. Dengan 66 poin di posisi ke-4, pasukan Unai Emery bermain dengan semangat baru dan taktik yang matang. Jika mereka bisa menjaga momentum ini, bukan tak mungkin mereka finis di atas City—sebuah prestasi besar untuk klub yang belum lama bangkit dari keterpurukan.
Di belakang Villa, Newcastle United menguntit dengan 64 poin. Musim ini mereka tampil lebih seimbang antara pertahanan dan serangan. Dengan dukungan dana besar dari pemilik baru dan proyek jangka panjang yang dijalankan Eddie Howe, lolos ke Liga Champions jadi langkah krusial untuk melanjutkan ambisi mereka.
Chelsea juga mulai menemukan bentuk terbaiknya setelah awal musim yang kacau. Kini mereka berada di posisi ke-6 dengan 63 poin. Pochettino akhirnya tampak bisa menyatukan skuad muda dan mahal milik The Blues. Namun jadwal berat di akhir musim bisa jadi hambatan besar untuk mereka menyusul tiga besar.
Dan mungkin yang paling mengejutkan, Nottingham Forest ikut meramaikan persaingan. Meski hanya mengoleksi 60 poin dan berada di posisi ke-7, Forest tampil konsisten dan mampu menahan beberapa tim besar. Jika mereka bisa menang di dua laga sisa, peluang lolos ke Liga Champions terbuka meskipun tipis.
Situasi ini menghadirkan dilema menarik. Secara teknis, City seharusnya nyaman berada di posisi aman. Namun tekanan dari Villa dan Newcastle membuat posisi mereka belum 100% aman. Apalagi jika mereka terpeleset sekali saja, persaingan bisa menjadi neraka bagi pasukan Guardiola.
Aston Villa tak punya beban seberat City atau Chelsea. Itu justru membuat mereka bermain lepas. Mereka tidak hanya mengandalkan striker seperti Ollie Watkins, tapi juga lini tengah solid yang memberi keseimbangan luar biasa. Emery tahu betul bagaimana bermain dalam tekanan.
Newcastle adalah ancaman nyata. Meskipun tak sepopuler Chelsea atau City, kekuatan kolektif mereka membuktikan bahwa proyek jangka panjang bisa berhasil jika dijalankan konsisten. Lolos ke Liga Champions akan menegaskan mereka bukan lagi kuda hitam, tapi pesaing serius di EPL.