Lamine Yamal adalah bintang muda Barcelona yang tengah ramai diperbincangkan oleh penikmat sepak bola di seluruh dunia. Ia memulai debutnya di tim utama pada 29 April 2023, menggantikan Gavi di menit akhir saat menghadapi Real Betis. Debut yang menjanjikan ini membuat pelatih Xavi Hernández memberikan kepercayaan lebih, hingga akhirnya Yamal tampil sebagai starter di laga melawan Cádiz. Dalam pertandingan itu, Barcelona menang dan Yamal mencatatkan namanya sebagai pemain termuda yang menjadi starter dalam sejarah La Liga untuk Barcelona, pada usia 16 tahun dan 38 hari.
El Clasico terakhir musim ini mempertemukan Barcelona dan Real Madrid di Estadi Olímpic Lluís Companys. Laga berlangsung penuh tensi seperti biasanya. Barca sempat tertinggal dua gol di awal laga, namun berhasil bangkit dan membalikkan keadaan dengan mencetak empat gol di babak pertama. Salah satu momen penting datang dari Lamine Yamal yang mencetak gol penyama kedudukan lewat aksi individu yang luar biasa.
Dalam pertandingan tersebut, Yamal benar-benar jadi sorotan. Ia mencatatkan empat dribel sukses, menciptakan tiga peluang emas, dan mencetak satu gol krusial. Kecepatannya dalam membaca permainan dan kemampuannya membuka ruang membuatnya jadi ancaman nyata bagi lini belakang Madrid. Penampilannya diganjar rating tinggi: 9.1.
Sepanjang musim ini, hingga tulisan ini diterbitkan, Lamine Yamal sudah tampil dalam 52 pertandingan dengan torehan 16 gol dan 20 assist. Angka yang sangat impresif mengingat usianya baru 17 tahun. Tak hanya itu, Yamal juga rutin terlibat dalam proses build-up serangan, menunjukkan perannya yang penting dalam taktik tim. Dalam banyak momen, ia bahkan menjadi kreator utama saat Barca menghadapi lawan-lawan yang bermain bertahan.
Performa luar biasanya membuat Yamal menjadi salah satu pemain kunci Barcelona musim ini, jauh melampaui ekspektasi awal. Di bawah arahan pelatih Hansi Flick, ia tampil konsisten dan matang, hal yang jarang dimiliki pemain seusianya. Tak hanya lincah dan teknikal, Yamal juga punya visi bermain yang tajam dan keputusan yang cerdas di momen-momen krusial.
Bakatnya tak hanya diakui oleh penggemar dan rekan setim, tapi juga oleh pemain lawan. Seusai pertandingan, bek Inter Milan, Alessandro Bastoni, bahkan menyebut:
“Dia pemain yang luar biasa. Yamal mungkin adalah pemain sayap terbaik di dunia saat ini.”“Yamal baru berusia 17 tahun, kita harus memberikan banyak pujian kepada pemain seperti dia atas kontribusinya di La Masia,” tambahnya.
Di usia yang masih sangat muda, Yamal telah membuktikan bahwa ia mampu bersaing di level tertinggi, termasuk di laga sebesar El Clasico. Melihat konsistensinya sejauh ini, tak heran jika banyak yang memprediksi ia akan menjadi ikon baru Barcelona.
Penampilan gemilang Lamine Yamal di El Clasico terakhir musim ini seolah menjadi penegasan bahwa masa depan Barcelona sedang dibentuk lewat kakinya. Dengan bakat besar dan mentalitas dewasa, ia tak hanya jadi harapan klub, tapi juga simbol suksesnya akademi La Masia. Jika terus dijaga dan berkembang, bukan tak mungkin Yamal akan jadi wajah baru El Clasico dan salah satu pemain terbaik dunia di masa mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI