Stadion Sultan Agung di Bantul, DI Yogyakarta berkumandang suara pluit panjang wasit, menutup babak penuh drama di laga terakhir Grup B babak 16 besar seri Nasional Liga 4, Rabu (14/5/2025). Persebata Lembata dan Persika Karanganyar saling berhadapan dalam duel sengit yang berakhir imbang 1-1. Namun, di balik angka itu, ada cerita lebih dari sekadar hasil pertandingan — ada sejarah yang baru saja tercipta.
Persebata, tim asal pulau kecil di Nusa Tenggara Timur, kini resmi mengukir namanya di peta sepak bola nasional dengan memastikan tiket promosi ke Liga Nusantara (dahulu Liga 3) musim 2025/2026. Sebuah pencapaian monumental—bukan sekadar kemenangan di lapangan, melainkan gema harapan dari tanah Lewotana, yang menyatu dalam sorak seluruh jiwa masyarakat Lembata.
Laga krusial ini pun dimulai dengan tempo tinggi dan tensi penuh tekanan, seolah kedua tim tahu betul bahwa setiap detik bisa menjadi penentu nasib. Gol pembuka datang cepat dan gemilang. Di menit ke-16, Fandy Johan dengan sigap memanfaatkan umpan cutback dari Ronald Samby, pemain pinjaman yang membawa warna baru di lini serang Persebata. Gol itu membuka harapan, semangat, dan mimpi untuk terus melaju.
Namun, semangat itu segera dijawab Persika tiga menit kemudian lewat serangan balik kilat. Muhammad Rizqi Fauzano, dengan kecerdikan dan kecepatan, membelah pertahanan Persebata, memanfaatkan umpan matang Arlan, dan membawa kedudukan menjadi imbang.
Babak kedua berlangsung penuh tekanan. Kedua kesebelasan sama-sama menggebu-gebu, berusaha mencari celah untuk membawa pulang kemenangan. Namun, sosok Rinho Namang di bawah mistar gawang Persebata Lembata tampil sebagai benteng kokoh, menggagalkan peluang-peluang emas Persika dengan gemilang.
Laga berakhir dengan hasil yang seakan berbicara banyak: imbang 1-1, namun kemenangan besar diraih Persebata dalam cerita yang lebih luas. Karena di pertandingan lain yang berlangsung bersamaan, Persic Cilegon berhasil mengalahkan Persiwangi Banyuwangi 4-2, namun hasil itu tidak cukup mengubah nasib tiga tim yang sama-sama mengantongi poin 5 dari tiga laga.
Dalam regulasi Liga 4, posisi ditentukan lewat head to head. Di sinilah keindahan kompetisi terlihat: Persika keluar sebagai juara grup, Persebata menjadi runner-up, dan Persic Cilegon harus mengubur mimpi. Produktivitas gol Denis dan kawan-kawan yang lebih baik memastikan mereka berdiri di atas tangga promosi.
‘Laskar Paus Sembur‘ bukan hanya lolos ke babak berikutnya, tapi juga mengangkat bendera kecil mereka dengan penuh bangga, menandai babak baru perjalanan panjang menuju panggung Liga 3.
Dalam setiap tetes keringat dan sepak bola yang mereka mainkan, terpatri harapan dan semangat muda yang tak pernah padam. Tim asuhan pelatih visioner Adnan Mahing membuktikan, dari tanah kecil pun mimpi bisa berlari jauh, menembus batas dan waktu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI