Tim putri kebanggaan Jawa Timur, Gresik Petrokimia puput Indonesia menutup perjalanan mereka di Proliga 2025 ini dengan keluar sebagai peringkat 3 usai menundukkan Jakarta Electric PLN 3-1 (25-15, 20-25, 25-20, 25-21) pada Sabtu (10/5/2025) di GOR Amongrogo Yogyakarta.
Ini menjadi pencapaian yang lebih baik bagi Petrokimia dibanding Proliga musim lalu. Pada tahun lalu mereka gagal ke Final Four setelah hanya menempati urutan kelima di babak reguler.
Sementara itu bagi Electric PLN, sebuah prestasi yang kurang menggembirakan setelah tahun lalu menduduki runner-up PLN Mobile Proliga 2024.
Di pertandingan yang berlangsung kemarin, pelatih Jeff Jiang Jie menurunkan starting six yang sama seperti pada pertandingan terakhir melawan Lectric PLN di Final Four yang berlangsung i Solo, Sabtu pekan lalu (3/5/2025).
Arneta Putri (setter) dan Yulis Indah (libero) tetap menjadi pilihan utama. Outside hitter sekaligus kapten tim, Medi Yoku kembali bermain sejak awal pertandingan. Termasuk duet middle blocker senior Maya Indri dan Rika Dwi Latri serta pemain asing andalan mereka Julia Sangiacomo dan Hanna Davyskiba.

Melalui racikan solid tersebut, Gresik Petrokimia mendominasi jalannya pertandingan. Maya Indri dkk unggul dalam efisiensi serangan dengan 60 serangan menghasilkan poin. Tak hanya itu, block mereka juga kerap kali mampu membendung spike-spike tajam hitter Jakarta Electric PLN yang bertumpu pada Ersandrina Devega dan Kelsey Robinson Cook. Tim yang identik dengan jersey kuning ini total meraih 13 block point ditambah 5 serve aces.
Usai memastikan diri naik podium ketiga di Proliga 2025 ini, middle blocker senior Maya Kurnia Indri mengungkap kunci kemenangan di laga terakhir ini.
“Kami sepakat untuk tampil all out, habis-habisan. Tak ada kata menyerah untuk meraih gelar peringkat 3. Selain itu, team work atau kerja sama tim juga jadi kunci kemenangan. Kami saling support satu sama lain,” ujarnya saat konferensi pers di GOR Amongrogo.
Dalam kesempatan yang sama pemain asal Sidoarjo tersebut juga mengakui bahwa dirinya sempat mengalami penurunan performa terutama di babak Final Four.