Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain total dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /www/indo/38.181.62.195/wp-includes/functions.php on line 6121
Atlet Muda Indonesia yang Menembus Batas untuk Mengharumkan Nama Bangsa – mahjong ways

Atlet Muda Indonesia yang Menembus Batas untuk Mengharumkan Nama Bangsa

Indonesia kembali berjaya di kancah internasional. Sederet atlet muda seperti Lalu Muhammad Zohri (atletik), Windy Cantika Aisah (angkat besi), dan Azzahra Permatahani (renang) membuktikan bahwa kerja keras, kedisiplinan, dan dukungan yang tepat dapat membawa kejayaan bagi tanah air. Kisah mereka tidak hanya berkaitan dengan medali. Ini adalah kisah tentang pantang menyerah, perjuangan melawan keterbatasan, dan mimpi yang tidak pernah mati.

Dalam situasi terburuk, di mana hampir tidak ada fasilitas dan dana yang tidak pernah mencukupi, para atlet ini berlatih siang dan malam untuk mengharumkan nama Indonesia. Zohri berlatih tanpa alas kaki di lintasan berdebu di Lombok, Windy tumbuh di bawah bimbingan sang ayah sejak kecil, dan Azzahra terus berprestasi meski fasilitas renang nasional masih jauh dari memadai.

Kini, perhatian terhadap atlet muda semakin meningkat, apalagi menjelang gelaran besar seperti Olimpiade Paris 2024 dan SEA Games 2025. Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah menggenjot berbagai program pembinaan atlet usia dini, seperti Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Namun, tantangan masih besar. Mulai dari minimnya sarana olahraga yang layak, terbatasnya pelatih berkualitas di daerah, hingga masa depan atlet setelah pensiun yang belum terjamin secara sistemik. Dukungan terhadap atlet tidak boleh hanya hadir saat euforia kemenangan, tetapi juga dalam proses panjang mereka yang penuh pengorbanan.

Di era digital, generasi atlet muda mulai memanfaatkan media sosial untuk membagikan perjuangan mereka, menginspirasi dan membangun jejaring dukungan. Atlet seperti Pramudya Kusumawardana (bulu tangkis) dan Marselino Ferdinan (sepak bola) adalah contoh nyata bagaimana anak muda kini bisa membangun citra positif dan menjaring perhatian publik secara mandiri.

Sudah saatnya kita berhenti menunggu keajaiban muncul dari kerja keras segelintir individu. Bangsa ini butuh sistem yang berkeadilan bagi talenta atletik di seluruh pelosok negeri.

Mari kita dukung atlet-atlet muda Indonesia—bukan hanya saat mereka meraih podium, tapi sejak langkah pertama mereka menembus batas. Karena mereka bukan hanya mencetak medali, mereka mencetak harapan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




Mohon tunggu…

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya

Beri Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi
tanggung jawab komentator
seperti diatur dalam UU ITE


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *