Indonesia U31 Berlaga di Final Melawan China
Oleh : Bert Toar Polii
Apa yang ditargetkan oleh Non Playing Captain U31 dimana ia meminta anak-anak asuhannya untuk berlaga di babak final dan menjamin akan mengirimkan mereka mengikuti The World Youth Teams Championships 2025 yang akan berlangsung di Salsomaggiore Terme Italia pada tanggal 11-17 Juli 2025 akhirnya tercapai.
Memang cukup berat perjuangan tim ini karena memang saingan mereka cukup berat. Pada babak penyisihan, tim yang diperkuat 1. Rachma Shaumi 2. Dewita Sonya Tarabunga 3. Mohammad Shahbana Satriawan 4. Stefanus Endras Wijayanto 5. Della Ayu Nobira 6. Desy Noervita Rahayu dibawah pimpinan Team Manager : Dr.Eng. Nenen R. Djauhaari ep. Sastramihardja, Pelatih : Very Pangkerego, NPC : Tonny P Sastramihardja hanya berakhir sebagai peringkat 4.

Tapi sebenarnya kalau bisa diatur strategi, memang peringkat 4 adalah peringkat yang paling tempat untuk tim Indonesia U31. Sebab dengan berada di peringkat 4 maka secara otomatis akan berhadapan dengan China Taipei. Melawan China Taipei karena kita menang dua kali maka akan mendapatkan carry over sebesar 12 imp. Ini cukup besar ketimbang kalau kita harus berhadapan dengan China dimana kita yang kalah carry over.
Stanza pertama NPC Tonny P Satramihardja yang baru mulai bertugas kemarin karena baru menyusul ke Ayatthuya tanggal 3 Mei menurunkan kombinasi Della Ayu Nobira/Desy Noervita Rahayu dengan Mohammad Shahbana Satriawan/Stefanus Endras Wijayanto. Kombinasi ini kalah 36-44 imp. Tapi karena ada carry over 12 imp maka skor sementara Indonesia unggul 48-44 imp.
Stanza kedua NPC mengganti pasangan Mohammad Shahbana Satriawan/Stefanus Endras Wijayanto dengan adalah Rachma Shaumi./Dewita Sonya Tarabunga. Kombinasi ini menang 44-25 imp. Dengan hasil ini Indonesia unggul 92-69 imp. Namun kedua tim dipotong masing-masing 1,5 imp karena slow play.
Selanjutnya pada session ketiga kali ini NPC menetapkan aturan yang umum dilakukan oleh setiap NPC, Don’t change the winning Team. Saya kebetulan punya pengalaman panjang sebagai NPC dan selalu menetapkan aturan ini dengan beberapa persyaratan tertentu.
Dengan demikian pada stanza ketiga tidak ada penggantian pemain. Strategi ini berhasil dimana Indonesia U31 walaupun kalah 25-39 imp tetap melaju ke babak final karena total skor 116.5 — 106.6 Imp.
Menarik melihat penurunan pasangan U31 China Taipei. Dari 4 kali bertemu hanya 1 pasangan yg bermain dua kali. Sisanya betgantian main jadi hampir tdk ada pasangan tetap. Ini memungkinkan karena mereka belajat dr modul yg sama. Kemudian saat masih junior egonya masih gampang dikendalikan sehingga kesalahpahaman bisa diselesaikan dengan baik.