Musim 2024-2025 menjadi periode transisi yang terbilang mulus buat Liverpool. Maklum, setelah ditinggal Juergen Klopp, yang bertugas selama hampir sedekade terakhir mereka langsung bisa meraih gelar Liga Inggris.
Meski begitu, dibalik cerita keren ini, terdapat satu pemain yang mengalami situasi sulit, yakni Federico Chiesa. Pemain asal Italia itu menjadi satu-satunya transfer klub di bursa transfer musim panas 2024.
Dengan rekam jejaknya yang cukup meyakinkan di Serie A dan Timnas Italia pada masa lalu, seharusnya ini jadi transfer yang cukup menarik. Apalagi, Liverpool “hanya” membayar ongkos total 12,5 juta pounds ke Juventus, untuk mendatangkan pemain, yang pernah punya nilai pasar transfer lebih dari 50 juta pounds.
Ketika musim 2024-2025 berjalan, realita berkata lain, karena menit bermain sang Italiano sangat terbatas. Hingga pekan ke 35 Liga Inggris, eks pemain Fiorentina ini bahkan hanya tampil 5 kali, dengan semuanya tampil sebagai pengganti.
Secara total, pemain nomor punggung 14 ini tampil 13 kali di semua ajang, dengan hanya 2 diantaranya bermain penuh. Momen itu terjadi di Liga Champions, saat Liverpool menghadapi PSV Eindhoven (Belanda) dan Plymouth di Piala FA.
Dengan hanya 3 pertandingan tersisa di Liga Inggris, musim pertama Chiesa di Anfield terbilang sulit. Kalaupun ada poin positif, itu lebih karena di kesempatan yang sangat terbatas, ia masih bisa membuat sepasang gol dan assist, plus mendapat medali juara Liga Inggris.
Tapi, kalau dirunut lagi, situasi sulit pemain kelahiran tahun 1997 itu sudah dimulai sejak fase pramusim. Kedatangan Thiago Motta di kursi pelatih Juventus, menjadi awal masalah.
Meski akhirnya didepak sebelum musim 2024-2025 tuntas, eks pemain Timnas Italia itu mencoret nama Chiesa dari rencana tim sejak sebelum pramusim dimulai. Apa boleh buat, nama sang pemain masuk daftar transfer, dan tidak bisa mengikuti persiapan pramusim.
Akibatnya, Chiesa tidak punya persiapan fisik memadai jelang kompetisi dimulai. Ketika, akhirnya pindah ke Liverpool di penghujung bursa transfer musim panas 2024, kondisi fisik masih jadi titik lemah, karena periode pramusim sudah selesai.
Situasi inilah yang membuat aspek kebugaran fisik menjadi masalah yang banyak disebut tim pelatih Liverpool. Ditambah cedera otot di pertengahan musim 2024-2025, wajar jika menit bermain asal Italia itu terbatas.