London, di Emirates Stadium tepatnya. Arsenal sekali lagi merasakan getirnya kekalahan melawan Bournemouth besutan Andoni Iraola. Kita semua yang menyaksikan, bahkan fans Arsenal sendiri, mungkin ikut bingung. Bagaimana Arsenal kembali lupa caranya menang? Bahkan sekarang, mereka kalah dengan senjata yang biasa mereka pakai mematikan lawan?
Beberapa fans bilang, ini wajar. Arsenal sedang mengejar semacam ‘Dunia Baru’ yang sudah tidak mereka rasakan sejak 16 tahun lalu. Dunia baru yang agaknya membuat mereka terlena, bahwa prestise di Premier League bukan cuma soal juara, tapi juga soal spotĀ kompetisi Eropa.
Well, dari ‘Sang Penantang Gelar’, martabat Arsenal seolah ambruk menjadi makhluk buruan ‘UCL Hunters’. City, Newcastle, Nottingham Forest, Chelsea dan Villa kini mengekor siap menerkam. Apa yang terjadi pada pasukan London Utara Merah sebenarnya?
Bukan Sekadar Hilang Runner-Up
Apa yang terlintas di benak anda ketika diminta memprediksi nasib Arsenal di Premier League 2024/2025. Juara? Mungkin saja. Peringkat 2? Sangat memungkinkan. Well, Arsenal digadang jadi penantang gelar lagi di awal musim. Mikel Arteta bahkan sempat sesumbar, bahwa gambaran timnya angkat piala sudah muncul dalam benaknya sejak melakoni pra-musim.
StartĀ yang agak lamban sejatinya tidak memengaruhi perjalanan Arsenal. Konsisten, solid, bahkan bisa melesat menuju dua besar. Bahkan ketika Liverpool berkali-kali menunjukkan konsistensi, Arsenal masih bisa bersaing. Arteta juga dengan pedenya bilang, “Langkahi dulu mayatku!” Ketika ditanya kans Liverpool juara secepatnya.
Namun, kisah Arsenal dengan trofi Liga Primer Inggris, tampaknya berjalan seperti kisah cinta sebagian dari kita. Makin dikejar, dianya makin menjauh. Arsenal seolah habis bensin di pekan-pekan terakhir. Mereka akhirnya membiarkan Liverpool juara, hanya dengan 80 poin di tangan.
Akhir April kemarin, entah mengapa, Bukayo Saka CS tiba-tiba hilang selera. Semenjak Liverpool secara resmi mengklaim tahta juara, tak ada lagi gairah yang tampak dari mereka. Mengutip performa dari laman resmi Premier League, Arsenal hanya menang sekali dalam lima laga.
Gelar juara mungkin sudah tak bisa dikejar. Namun, Arsenal barangkali lupa, kalau klasemen bukan cuma menentukan piala. Ia juga menjadi acuan seleksi menuju pentas yang lebih tinggi. Sekarang, ketika Meriam London kehabisan amunisi, para ‘UCL Hunter’ menguntit dengan cepat.
City, Newcastle, Chelsea, Forest dan Villa, agaknya jadi tim-tim yang happy kalau Arsenal kepleset. Bagi Arsenal, kekalahan 1-2 lawan Bournemouth bukan cuma soal hilang poin. Ini adalah kejatuhan harga diri. Dari sebuah klub pejuang trofi, menjadi mangsa klub-klub yang di awal musim sempat tersakiti.
‘Kryptonite’ Sang Meriam
Orang-orang berpikir kalau Manchester City akan jadi lawan sepadan buat Arsenal musim ini. Tapi nyatanya tidak. Si Meriam justru kalah sama ‘Si Ceri’. Bournemouth bukan raksasa. Tapi mereka punya nyali dan bisa beri bukti, kalau Arsenal bisa jadi tim yang tak berarti di kandang sendiri.