Langit Denpasar telah pekat ketika sihir Persebata Lembata mulai dimainkan. Di bawah pancaran lampu Stadion Ngurah Rai yang menggantung di ketinggian malam, Jumat (2/5/2025), tim asal Nusa Tenggara Timur itu mempersembahkan simfoni taktik yang mengalir. Dengan compact defense yang rapi dan serangan lewat overlapping runs dari kedua sisi, mereka sukses menundukkan Persewangi Banyuwangi 2-0 dalam pertandingan kedua Grup X babak 32 besar Liga 4 Indonesia.
Pertandingan baru berjalan setengah jam ketika tekanan berlapis dari lini tengah Persebata menghasilkan peluang. Sebuah situasi kemelut di dalam kotak penalti Persewangi dikonversi Ari Making (32’) dengan sontekan tipis namun mematikan—membuka skor dan membangkitkan semangat tim. Tak lama berselang, giliran sang kapten Cesar Making (38’) yang menggetarkan jala lawan. Menerima umpan silang rendah dari sisi kiri, Cesar melompat menukik dengan diving header yang tak mampu dibendung kiper Daus. Bola menghujam jala gawang ‘Laskar Blambangan‘.
Sepanjang laga, Persebata tampil meyakinkan. Midfield pressing mereka menutup ruang gerak kreator Persewangi, sementara positional play yang mereka terapkan menciptakan celah dan keunggulan angka di sisi lapangan. Bahkan saat bermain tanpa bola, transisi mereka cepat—membentuk blok pertahanan yang solid dan kolektif.
Kemenangan ini bukan sekadar tambahan tiga poin, melainkan pernyataan sikap. Persebata kini memuncaki klasemen Grup X dengan koleksi 6 poin dan surplus 4 gol. Di bawahnya, Persewangi dan PS Peureulak Raya sama-sama mengoleksi 3 poin, membuat laga pamungkas menjadi penentu.
Minggu (4/5) mendatang, runner-up Liga 4 NTT itu akan menghadapi Peureulak Raya. Satu poin sudah cukup bagi anak asuh Coach Adnan Mahing untuk melenggang ke babak 16 besar sebagai juara grup. Bahkan jika kalah, Persebata masih punya peluang besar lolos—asal tidak tumbang dengan selisih tiga gol atau lebih. Dengan team spirit yang menyatu dan sistem permainan yang terus berkembang, mereka punya segalanya untuk menutup fase grup dengan kepala tegak.
Dan malam itu, di Denpasar yang berselimut gelap, langkah mereka tak terlihat gentar. Justru semakin tajam, semakin siap, menembus kabut babak berikutnya dengan percaya diri yang menyala.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI