Semifinal Liga Champions telah menyelesaikan pertandingan leg pertama, Arsenal yang menjadi tuan rumah harus bekerja keras di leg kedua menghadapi Paris Saint-Germain untuk mengejar defisit 0-1 saat mereka harus mengakui keunggulan 1-0 pasukan Luis Enrique.
Demikian halnya dengan laga semifinal kedua, tuan rumah Barcelona dipaksa bekerja keras dan harus bermain imbang 3-3 saat menjamu Inter Milan dalam laga klasik yang seru di ibukota Catalonia.
Semifinal Liga Champions musim ini boleh dikata cukup ideal, mengingat format baru Liga Champions semifinal diisi oleh tim-tim peringkat atas klasemen babak penyisihan. Kecuali Liverpool peringkat pertama yang gugur di babak 16 kalah dari PSG (15).
Tiga semifinal lain, Barcelona peringkat dua, Arsenal peringkat tiga dan Inter Milan peringkat empat memang menjadi gambaran ideal semifinal bersama PSG.
Tim-tim besar seperti Real Madrid, Bayern Muenchen, AC Milan, Juventus, Liverpool dan M. City harus menjadi penonton lebih awal, menandakan betapa sengitnya persaingan musim ini.
Kekuatan para semifinal Liga Champions boleh dikatakan sangat berimbang, jangankan memprediksi juara, menebak siapa yang akan bertemu di final pun belum ada yang bisa memastikan walaupun hasil leg pertama sudah terbaca dengan jelas.
Keadaan bisa saja berbalik di leg kedua nanti, secara tim ke empat semifinal ini punya peluang yang sama dengan kualitas tim yang juga sama berimbangnya. Yang menentukan sekarang adalah kesiapan tim untuk betul-betul fokus pada target mereka.
Paris Saint-Germain
PSG sedang dalam perfoma terbaiknya di musim ini, mereka bersemangat untuk mengangkat trophy Liga Champions pertama mereka. Bersama Luis Enrique yang pernah membawa Barcelona juara Liga Champions 2015, PSG boleh berharap banyak bahwa inilah kesempatan terbaik mereka untuk juara.
Secara teknis konsentrasi Ousmane Dembele dkk hanya terfokus pada laga Liga Champions, tidak lagi begitu terpengaruh dengan target lain. Gelar juara Liga Prancis sudah mereka pastikan meski Liga 1 Prancis masih menyisakan tiga laga.