Laga terakhir grup D dalam penentuan juara grup antara Indonesia melawan Denmark berlangsung di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, Kamis (1/5/25) mulai pukul 8.30 WIB pagi.
Dalam laga tersebut ada dua pemain muda yang menjadi perhatian para Badminton Lover. Mereka adalah Alwi Fahran dan Putri Kusuma Wardani.
Ketika Indonesia tertinggal 0-1 dari kekalahan di nomor ganda campuran, Rinov/Gloria dari pasangan Denmark, Jesper Toft/Amalie Magelund, tunggal putra Indonesia Alwi Farhan bermain luar biasa untuk menyamakan kedudukan.
Pada nomor pertama dipertandingkan ganda campuran dimana Rinov Rivaldy/Gloria Emanuelle Widjaja menghadapi pasangan Denmark, Jesper Toft/Amalie Magelund.
Sempat ada insiden memalukan dari wasit yang keliru memutuskan hasil laga. Pada akhir gim pertama keputusan kontroversial wasit memberi pengaruh pada performa ganda campuran kita.
Kontroversi tersebut terjadi pada pengujung gim pertama. Poin terakhir pasangan Denmark itu diraih karena keputusan wasit yang kurang jeli dengan memutuskan kemenangan untuk ganda Denmark tersebut.
Pasangan pertama Indonesia dalam turnamen beregu di China ini akhirnya takluk lewat rubber game, 20-22, 23-21, dan 16-21, sehingga Indonesia tertinggal 0-1.
Alwi Farhan
Dalam posisi tertinggal tersebut sosok Alwi Farhan bermain dengan percaya diri. Padahal lawannya adalah pemain Denmark, Anders Antonsen yang lebih senior dengan ranking Dunia lebih tinggi.
Alwi bermain sangat dingin tanpa terpengaruh gaya permainan Antonsen. Pemuda berusia 19 tahun yang Juara Dunia Junior tahun 2023 itu benar-benar menerapkan permainan yang sabar.
Padahal biasanya Farhan sering meledak-ledak dalam permainan yang boros tenaga. Namun kali ini tunggal putra harapan Indonesia ini sangat cool menerapkan taktik permainannya.