Dr. Choi Ju-young: Pulang Pergi Membawa Luka, Dipanggil Kembali oleh Sahabat
Dr. Choi Ju-young tak pernah membayangkan bahwa Indonesia akan menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupnya.
Sebagai dokter tim nasional Korea Selatan, ia terbiasa mendampingi negaranya bertarung di level tertinggi. Namun takdir membawanya ke jalur yang tak pernah ia rencanakan.
Saat sahabatnya, Shin Tae-yong, menerima tantangan untuk membangun sepak bola Indonesia, Dr. Choi ikut datang. Bukan karena ambisi pribadi, tapi karena keyakinan pada sosok yang ia percayai.
Sahabat memanggil, ia menjawab.
Bertahun-tahun mereka berjuang bersama, jatuh bangun menumbuhkan mimpi besar di negeri orang.
Namun waktu terus berjalan. Ketika masa tugas Coach Shin berakhir, Dr. Choi merasa tugasnya pun usai. Ia bersiap pulang ke Korea, meninggalkan semua cerita yang telah mereka tulis bersama.
Tapi sebelum langkahnya benar-benar pergi jauh, sebuah panggilan lain datang.
Nova Arianto — sahabat lama Coach Shin, yang kini melanjutkan perjuangan itu — meminta Dr. Choi untuk tetap tinggal.
Tanpa banyak berpikir, ia membatalkan kepergiannya.
Karena di balik segala rasa lelah dan rindu akan tanah kelahiran, ada sesuatu yang lebih dalam:
kesetiaan pada janji, pada persahabatan, dan pada mimpi yang belum selesai.
April 2025.
Dr. Choi berdiri di pinggir lapangan. Kali ini, bersama tim muda: Indonesia U-17.
Di seberang sana, berkibar bendera Korea Selatan — negaranya sendiri.
Laga berjalan keras. Indonesia menang. Korea harus pulang.
Di tengah gegap gempita stadion, di tengah pelukan haru para pemain Indonesia, Dr. Choi tetap berdiri — diam.
Untuk kedua kalinya dalam hidupnya, ia melihat negaranya sendiri pulang lebih awal.
Luka itu nyata, tapi ia menyimpannya dalam-dalam.
Karena sore itu, lebih dari sekadar pertandingan, ia sedang membuktikan kepada dunia — dan kepada dirinya sendiri — bahwa kesetiaan terkadang berarti harus berani terluka.
Dr. Choi Ju-young telah memilih jalannya.
Bukan untuk piala. Bukan untuk tepuk tangan. Tapi untuk janji yang ia genggam erat dalam hatinya.