Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain total dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /www/indo/38.181.62.195/wp-includes/functions.php on line 6121
Timnas U-17 dan Adab sebagai Identitas: Evandra Florasta dan Contoh yang Baik – mahjong ways

Timnas U-17 dan Adab sebagai Identitas: Evandra Florasta dan Contoh yang Baik

Di tengah gegap gempita perhelatan Piala Asia U-17 2025, sebuah momen unik dan menyentuh hati justru lahir dari interaksi di luar hiruk pikuk persaingan sengit di lapangan hijau. 

Pertandingan antara Timnas Indonesia U-17 melawan Yaman bukan hanya menyuguhkan drama dan gol-gol indah, namun juga mengabadikan sebuah adegan yang viral dan sarat makna. 

Sosok Evandra Florasta, pemain muda bernomor punggung 6 dari Garuda Muda, menjadi buah bibir bukan hanya karena kontribusinya di lapangan, tetapi juga karena adab luhurnya.

Kala peluit panjang berbunyi di Stadion Prince Abdullah Al Faisal Sports City, Senin (7/4/2025) malam, yang memastikan kemenangan gemilang 4-1 bagi Timnas U-17 atas Yaman.

Laga malam itu, sekaligus memastikan Garuda Muda lolos ke Piala Dunia U-17 2025, sorotan kamera tak hanya tertuju pada selebrasi kemenangan. 

Sebuah video singkat namun penuh arti beredar luas di berbagai platform media sosial, mulai dari TikTok, Instagram, hingga Twitter. 

Dalam rekaman tersebut, Evandra, sang gelandang Bhayangkara Presisi Indonesia F.C. yang tampil memukau, terlihat menghampiri sang pengadil lapangan.

Bukan gestur protes atau luapan emosi sesaat, melainkan sebuah tindakan yang mencerminkan didikan dan nilai-nilai luhur. Dengan sopan, Evandra menarik lembut tangan wasit yang memimpin pertandingan. 

Sebuah ciuman hormat mendarat di punggung tangan sang pengadil, sebuah tradisi yang kaya akan makna respek dan penghargaan. 

Sebelum momen yang mengundang decak kagum itu terjadi, terlihat sekilas interaksi singkat antara Evandra dan sang wasit, seolah ada jalinan komunikasi yang baik terjalin di tengah intensitas pertandingan.

Aksi spontan namun berkelas dari pemain kelahiran 17 Juni 2008 ini seketika membanjiri linimasa dengan komentar-komentar positif dari warganet. 




HALAMAN :

  1. 1
  2. 2


Mohon tunggu…

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya

Beri Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi
tanggung jawab komentator
seperti diatur dalam UU ITE


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *