Shin Tae yong telah pergi. Namun jiiwa dan semangat juangnya tak ikut pergi. Dan semangat itu kini menjelma dalam diri Nova Arianto, pelatih yang sedang ditugaskan mengawal tim u17 pada Piala Asia u17 2025 di Arab Saudi.
Ya, Nova Arianto merupakan warisan berharga yang ditinggalkan Shin Tae yong. Pelatih berusia 45 tahun ini merupakan asisten pelatih Shin Tae yong di berbagai kelompok umur dalam beberapa waktu terakhir dan digadang-gadang mampu meneruskan pencapaian yang selama ini telah ditorehkan Shin Tae yong bersama timnas Garuda.
Ya, Nova Arianto hadir sebagai harapan baru bagi sosok pelatih masa depan timnas Indonesia setelah Indra Syafri, pelatih yang sebelumnya diharapkan mampu berbuat lebih banyak hanya mampu berbicara di level ASEAN dan melempem di level lebih tinggi. Dan Piala Asia u17 2025 menjadi ujian pertama yang harus dilewati Nova.
Nasib baik berpihak pada Nova. Menghadapi tim kuat, Korea Selatan, pada laga perdana grup C pada Jumat, 4 April 2025, kemarin, Nova sukses melewatinya dengan membawa tim asuhannnya menang 1-0.
Ya, Nova Arianto sukses mengikuti jejak mentornya, STY, yang juga sukses memetik kemenangan atas tim dari negeri ginseng bersama timnas u23. Satu gol Evandra Florasta di menit 90+1 yang memanfaatkan bola rebound hasil tendangan pinaltinya yang sempat ditepis kiper Park Do hun sebelumnya memastikan kemenangan Matthew Baker dan kawan-kawan.
Kemenangan ini tentu amat berharga sekali. Yang pasti, hasil ini melapangkan jalan bagi pasukan Garuda muda lolos ke perempat final sekaligus memastikan tiket menuju Piala Dunia u17. Namun lebih dari pada itu, kemenangan ini membuktikan kapasitas Nova sebagai pelatih harapan di masa depan.
Sama seperti yang dilakukan STY, Nova memilih gaya bermain pragmatis. Bermain bertahan dan menunggu kesempatan melakukan serangan balik. Dan hasil ini terbukti brilian dan sukses menghasilkan kemenangan.
Apa yang diraih Nova paling tidak memperlihatkan bahwa sebagai pelatih dirinya telah menyerap dengan baik apa saja yang telah dipelajarinya bersama STY selama ini.
Selain itu, Nova juga telah mengajak pasukannya untuk bersikap realistis. Mengukur kemampuan diri dan menyesuaikan kondisi sesuai lawan yang dihadapi. Bukan memaksakan ego demi mendapatkan atensi.
Ya, dua alasan ini menjadi alasan kalau Nova yang juga mantan bek timnas Indonesia ini bisa diandalkan sebagai pelatih impian timnas Indonesia di masa depan.