Analisis Strategi Manchester City untuk Mengalahkan Real Madrid di Leg Kedua
Manchester City menghadapi tantangan besar saat menjamu Real Madrid di leg kedua Liga Champions.
Setelah kalah 2-3 di leg pertama, tim asuhan Pep Guardiola harus bermain dengan keberanian dan kecerdasan taktik untuk membalikkan keadaan.
Salah satu area yang bisa dieksploitasi adalah sisi kiri pertahanan Madrid, yang terbukti rentan dalam beberapa pertandingan terakhir.
Berdasarkan laporan The Times, Madrid mengalami krisis pertahanan dengan absennya beberapa pemain utama, termasuk Éder Militão dan David Alaba. Absennya mereka membuat Carlo Ancelotti harus mengandalkan Ferland Mendy atau bahkan gelandang seperti Eduardo Camavinga di posisi bek kiri.
Kondisi ini menjadi peluang bagi City untuk menyerang dengan agresivitas lebih tinggi di sektor tersebut.
Phil Foden atau Bernardo Silva bisa menjadi kunci dalam skema serangan City, dengan dukungan dari Kyle Walker yang sering melakukan overlap.
Namun, City tidak boleh hanya fokus menyerang tanpa mempertimbangkan keseimbangan permainan.
Perlu dipahamai bagaimanapun Madrid mampu bertahan dengan struktur pertahanan yang disiplin meski kehilangan beberapa pemain kunci.
Guardiola harus menemukan cara untuk tetap mengontrol permainan tanpa membuka ruang yang bisa dieksploitasi oleh serangan balik Madrid, terutama lewat kecepatan Vinícius Júnior dan Kylian Mbappé.
Selain itu, efektivitas di depan gawang menjadi faktor penting.