Kala matahari mulai merayap turun, tetapi bara perjuangan Putra Plaosan Martapura justru semakin menyala. Mereka datang ke Stadion 2 Desember, Kandangan pada Rabu (12/2/2025) sore WITA bukan sekadar bertanding, melainkan berperang demi kehormatan. Perseka Hulu Sungai Selatan boleh saja unggul lebih dulu, tetapi sepak bola bukan sekadar siapa yang mencetak gol lebih cepat. Ini tentang keberanian bertahan, ketangguhan menyerang, dan keyakinan menuntaskan misi hingga peluit panjang berbunyi.
Sejak tendangan mula, Putra Plaosan menampilkan defensive football yang disiplin, menutup ruang gerak lawan sembari mencari celah untuk menyerang. Namun, Perseka tak tinggal diam. Barisan belakang mereka kokoh, menghadang setiap through pass yang dikirim Hanif dan kawan-kawan. Seolah tembok tak tertembus, pertahanan tuan rumah memaksa Putra Plaosan terus mencari cara untuk membuka ruang.
Momentum justru datang untuk Perseka. Dari serangan balik cepat, sebuah long ball dari sisi kanan menemui Ahmad Saputra (22′) di lini depan. Dengan kontrol dada yang sempurna, ia mengarahkan bola ke kotak penalti, lalu melepaskan tendangan volley yang menghujam gawang Eko Budi Santoso. Stadion bergemuruh, tuan rumah unggul 1-0 hingga turun minum.
Kembali ke lapangan dalam keadaan tertinggal tak membuat Putra Plaosan goyah. Ini bukan tentang kekalahan, melainkan tentang bagaimana bangkit. Mereka terus menekan, mencari celah, dan akhirnya menemukannya dari bola . Sepakan sudut melayang ke near post, Ahmad Pitroni (60′) melompat lebih tinggi dari bek lawan, menyundul bola dengan sempurna ke pojok kanan atas. Header mematikan, dan skor kembali imbang!
Setelah gol penyama kedudukan, Putra Plaosan tak mengendurkan serangan. Perseka mulai kehilangan ritme, memilih bertahan, berusaha mengamankan satu poin. Namun, injury time membawa berkah bagi sang pemuncak klasemen. Serangan demi serangan dilancarkan, permainan one-two touch mengalir dari kaki ke kaki, menunggu satu celah yang bisa dieksploitasi.
Sabir, si gelandang cerdik, menemukan ruang di tepi kotak penalti. Dengan satu sentuhan lembut, ia mengirimkan assist matang ke Arjuna Tri Wahyudi (90’+3). Tanpa pikir panjang, Arjuna menyambar bola dengan kaki kanannya, mengarahkannya ke sudut kiri bawah gawang yang lowong. Kill the game! Putra Plaosan membalikkan keadaan!
Peluit panjang berbunyi. 2-1 untuk Putra Plaosan Martapura. Kemenangan yang bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga tentang kegigihan, keberanian, dan mental juara. Dengan hasil ini, mereka semakin kokoh di puncak klasemen Grup D, sementara Perseka terbenam di dasar. Sepak bola adalah kisah tentang harapan yang tak pernah padam, dan malam ini, Putra Plaosan menulis salah satu bab terindahnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI