Timnas Indonesia akan memulai perjuangan di putaran keempat dengan menghadapi dua lawan tangguh di Stadion King Abdullah Sport City, Arab Saudi. Laga pertama akan mempertemukan Indonesi melawan Arab Saudi pada Rabu, 8 Oktober 2025. Tiga hari berselang, Sabtu, 11 Oktober 2025, Garuda akan berhadapan dengan Irak di stadion yang sama. Dua laga ini dipastikan menjadi ujian berat bagi skuad Garuda yang tengah berjuang mengukir sejarah di kancah sepak bola Asia.
Komposisi grup di babak keempat ini mempertemukan Indonesia dengan dua tim kuat dari Asia Barat. Grub A dihuni oleh Qatar, Uni Emirat Arab, dan Oman. Sementara itu, Grub B diisi oleh Arab Saudi, Irak, dan Indonesia. Keberadaan dua tim dengan peringkat FIFA jauh di atas Indonesia membuat tantangan di grup ini semakin berat.
Sejarah pertemuan Indonesia dengan kedua lawannya di Grup B mencatat hasil yang beragam. Melawan Irak, Indonesia memiliki rekor kurang baik. Dari sembilan pertemuan terakhir, Irak berhasil menang delapan kali, sementara satu laga lainnya berakhir dengan imbang.
Dua pertemuan terakhir menunjukkan dominasi Irak, dengan kemenangan 5-1 di Basra pada 16 November 2023 dan 2-0 di Jakarta pada 6 Juni 2024. Pada babak kualifikasi sebelumnya, Irak melaju ke ronde ketiga sebagai juara Grup F, sementara Indonesia yang masih di latih oleh Shin Tae-Yong lolos sebagai runner-up grup.
Sementara itu, catatan Indonesia melawan Arab Saudi sedikit lebih baik. Dari 14 pertemuan, Indonesia meraih satu kemenangan, dua kali seri, dan 11 kali kalah. Namun, dalam dua pertemuan terakhir, Garuda mampu menunjukkan perlawan yang impresif. Pada 5 September 2024, Indonesia menahan imbang Arab Saudi 1-1 di Jeddah. Bahkan, pada laga kandang di Jakarta, 19 November 2024, Indonesia meraih kemenangan bersejarah 2-0 atas Arab Saudi. Kemenangan ini sekaligus menjadi laga terakhir Shin Tae-Yong bersama skuad Merah Putih di kualifikasi Piala Dunia.
Peringkat FIFA per Juli 2025 menunjukkan perbedaan kekuatan yang cukup mencolok anara Indonesia dan lawan-lawannya di Grup B. Arab Saudi menempati peringkat ke-58 dunia, disusul Irak di posisi ke-59. Sementara itu, Indonesia masih berada di posisi ke-118. Fakta ini menjadi cerminan bahwa Indonesia harus berjuang keras untuk bisa bersaing di babak keempat ini.
Meski di atas kertas Indonesia bukan unggulan, namun pengalaman di babak kualifikasi sebelumnya membutikan bahwa skuad Garuda mampu memberikan kejutan. Dengan semangat juang tinggi dan dukungan penuh suporter, Indonesia berpeluang mengulang prestasi membanggakan seperti saat mengalahkan Arab Saudi di Jakarta.
Pertandingan melawan Arab Saudi akan menjadi sangat krusial. Arab Saudi dikenal sebagai tim yang memiliki pengalaman besar di Piala Dunia, dengan kekuatan skuad yang merata di setiap lini. Namun, catatan positif Indonesia pada pertemuan terakhir di Jakarta memberikan motivasi tersendiri. Pelatih kepala Timnas Indonesia Patrick Kluivert diharapkan mampu melanjutkan tren positif dan memaksimalkan potensi para pemain muda yang kini menghuni skuad.
Sementara itu, laga melawan Irak diprediksi akan berlangsung sangat ketat. Irak merupakan tim yang terbilang cukup tangguh secara fisik dan memiliki kedisiplinan yang baik dalam bertahan. Kelebihan Irak dalam permainan kolektif dan pengalaman bermain di level tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Namun, skuad Garuda diharapkan bisa belajar dari kekalahan sebelumnya dan tampil lebih baik di pertemuan mendatang.
Selain faktor teknis di lapangan, mentalitas pemain akan menjadi kunci dalam menghadapi babak eempat ini. Tekanan besar dari lawan, ekspetasi publik, dan atmosfer pertandingan di kandang lawan akan menjadi ujian tersendiri bagi skuad Indonesia. Oleh karena itu, kesiapan mental dan strategi yang matang dari tim pelatih sangat dibutuhkan.