Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain total dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /www/indo/38.181.62.195/wp-includes/functions.php on line 6121
Dari Ambang Kebangkrutan ke Puncak Kejayaan: Membedah Krisis dan Kebangkitan Barcelona dengan Kacamata Sosiologi Organisasi – mahjong ways

Dari Ambang Kebangkrutan ke Puncak Kejayaan: Membedah Krisis dan Kebangkitan Barcelona dengan Kacamata Sosiologi Organisasi

Pendahuluan: Saat Raksasa Terluka

Futbol Club Barcelona, dengan slogan ikoniknya “Mes que un Club” (Lebih dari Sekedar Klub), bukan sekedar tim sepak bola. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, institusi raksaksa ini terhuyung-huyung di ambang kehancuran, menyajikan sebuah drama yang lebih kompleks daripada sekedar kekalahan di lapangan hijau.

Bagi penggemar, ini adalah kisah tentang kesedihan dan harapan. Namun, jika kita melihat melalui kacamata sosiologi organisasi, kisah ini adalah sebuah studi kasus yang sempurna. Sama seperti organisme hidup, sebuah organisasi juga memiliki daur hidup: lahir, tumbuh, mencapai kedewasaan, lalu menghadapi potensi penurunan yang bisa berujung pada kematian atau sebuah proses pembaruan yang menyakitkan.

Artikel ini akan membedah anatomi krisis dan kebangkitan FC Barcelona melalui lensa teori daur hidup organisasi, sebuah analisis yang ditujukan untuk melihat FC Barcelona sebagai sebuah organisasi besar yang dapat dikaji melalui kacamata sosiologi organisasi. Kita akan melihat bagaimana variabel-variabel kunci seperti kepemimpinan, struktur organsasi, budaya, dan lingkungan menjadi faktor penentu antara keruntuhan dan kebangkitan. Analisis akan terfokus pada dua era kontras: era kepresidenan Josep Maria Bartomeu (2014-2021) sebagai fase penurunan (decline), dan era kembalinya Joan Laporta (2021-sekarang) sebagai fase pembaruan (renewal) yang radikal.

Bagian 1: Fase Penurunan – Benih kehancuran di Tengah Pesta Trofi (2014-2021)

Di bawah kepemimpinan Josep Maria Bartomeu, Barcelona tampak berada di puncak dunia. Tim utama meraih treble pada musim 2014-2015 dan terus menimbun piala domestik. Dalam teori daur hidup, ini adalah tahap kedewasaan (Maturity), di mana organisasi menikmati stabilitas dan dominasi. Namun di balik dibalik gemerlap trofi, benih-benih keruntuhan justru sedang ditanam. Kesuksesan di lapangan menjadi selubung tebal yang menutupi penyakit di dalam tubuh organisasi. Ini adalah contoh kisah klasik dari blinded stage (tahap buta) dalam teori penurunan organisasi, di mana para pemimpin gagal mengenali sinyal-sinyal bahaya karena terbuai oleh kejayaan sesaat. Mari kita bedah kegagalan ini berdasarkan variabel-variabel kunci.

  • Kepemimpinan yang Gagal dan Sentralisasi Beracun

Episentrum krisis terletak pada gaya kepemimpinan Bartomeu yang reaktif dan terpusat. Keputusan strategis, terutama transfer pemain, diambil tanpa perencanaan matang. Reaksi panik setelah kepergian Neymar pada 2017 adalah contohnya. Dana 222 juta dihamburkan untuk pembelian mahal seperti Ousmane Dembele dan Philippe Countinho yang sebagian besar gagal, alih-alih digunakan untuk membangun ulang tim secara strategis. Puncaknya adalah skandal ‘Baragate’, di mana manajemen dituduh menyewa sebuah perusahaan untuk menyerang reputasi pemain bintangnya sendiri di media sosial, sebuah cerminan kepemimpinan yang paranoid dan merusak.

  • Struktur Organisasi yang Rapuh dan Hilangnya Kontrol

Struktur kontrol keuangan formal menjadi lumpuh. Total utang klub membengkak hingga 1,35 miliar, dengan ekuitas bersih negatif 455 juta, yang secara akuntansi berarti klub berada dalam kondisi kebangkrutan teknis. Struktur gaji pemain digambarkan sebagai “piramida terbalik”: pemain veteran bergaji selangit dengan kontrak jangka panjang, sementara talenta muda diikat kontrak pendek. Ini tidak hanya membebani keuangan, tetapi juga menghambat regenerasi tim.

  • Budaya Organisasi yang Terkikis

Identitas Mes que un Club dan filosofi akademi La Masia terkikisFokus bergeser dari pengembangan talenta internal menjadi kebijakan transaksional membeli bintang mahal (Galcticos) yang seringkali tidak cocok dengan filosofi tim. Puncaknya adalah kepergian tragis Lionel Messi pada 2021. Ikon terbesar klub terpaksa hengkang karena klub tidak mampu lagi mendaftarkan kontraknya, sebuah simbol paling menyakitkan dari keruntuhan finansial dan budaya. 

  • Gagal Beradaptasi dengan Lingkungan

Manajemen Bartomeu gagal total beradaptasi dengan dua perubahan lingkungan krusial. Pertama, aturan Financial Fair Play (FPP) La Liga yang semakin ketat. Kedua, pandemi COVID-19. Meskipun pandemi sering dijadikan kambing hitam, audit membuktikan bahwa dampak langsung “hanya” sekitar 108 juta dari total kerugian 418 juta pada 2020-21. Pandemi bukanlah penyebab, melainkan akselerator yang menelanjangi krisis yang sudah lama membusuk.

Pidato perpisahan Lionel Messi (sumber:BolaSport.com)
Pidato perpisahan Lionel Messi (sumber:BolaSport.com)

Bagian 2: Fase Pembaruan – Pertaruhan Tingkat Tinggi Era Laporta (2021-Sekarang)

Menghadapi prospek kematian organisasi, FC Barcelona memilih jalan pembaruan. Kembalinya Joan Laporta sebagai presiden pada maret 2021 menandai dimulainya fase renewal yang radikal.

Laporta Presiden FC Barcelona saat ini (sumber:detik.com)
Laporta Presiden FC Barcelona saat ini (sumber:detik.com)

  • Kepemimpinan Transformasional dan Manuver Radikal

Gaya kepemimpinan Laporta adalah antitesis dari pendahulunya: tegas, visioner, dan berani mengambil risiko. Ia tidak ragu mengambil keputusan menyakitkan seperti melepas Messi, namun krusial untuk menyelamatkan klub. Untuk keluar dari krisis likuiditas, Laporta meluncurkan strategi kontroversial yang dikenal sebagai palancas economicas (tuas ekonomi). Ini adalah manuver penjualan sebagian aset masa depan klub (seperti hak siar TV dan saham Barca Studios) untuk mendapatkan dana segar instan. Strategi ini adalah pertaruhan eksistensial:mendanai kesuksesan jangka pendek dengan harapan akan menciptakan “lingkaran kebajikan” (virtuous circle) yang akan memulihkan kesehatan finansial jangka panjang. 

  • Rekonstruksi Struktur, Budaya, dan Teknologi

Di luar “tuas ekonomi”, Laporta melakukan restrukturisasi internal yang komprehensif.

  • Struktur: Tagihan gaji dipotong drastis hingga 172 juta dan utang direstrukturisasi menjadi kewajiban jangka panjang.
  • Budaya: Penekanan kembali diberikan pada akademi La Masia. Talenta muda seperti Gavi, Lamine Yamal, Marc Casado, Fermin Lopez, dan Pau Cubarsi menjadi tulang punggung tim, membalikan “piramida terbalik” era sebelumnya.
  • Teknologi & Infrastruktur: Proyek raksasa ‘Espai Barca’ untuk merenovasi total stadion Camp Nou diluncurkan sebagai investasi krusial untuk pendapatan masa depan.
  • Puncak Pembaruan: Validasi Strategi di Era Hansi Flick

Pertaruhan Laporta terbukti berhasil. Penunjukan pelatih Hansi Flick pada mei 2024 menjadi katalisator. Musim 2024-2025 menjadi validasi spektakuler: Barcelona kembali meraih treble domestik dengan memenangkan La Liga, Copa del Rey, dan Supercopa de Espana. Kesuksesan di lapangan ini secara langsung mengaktifkan “lingkaran kebajikan” yang diharapkan. Klub berhasil melampaui target pendapatan dengan proyeksi mencapai 950 juta. Ini adalah bukti nyata bahwa strategi berisiko tinggi yang diambil telah membuahkan hasil, mengubah narasi dari sekadar bertahan hidup menjadi kebangkitan yang gemilang.

Tabel Perbandingan kedua era kepemimpinan Presiden Barcelona
Tabel Perbandingan kedua era kepemimpinan Presiden Barcelona




HALAMAN :

  1. 1
  2. 2


Mohon tunggu…

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya

Beri Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi
tanggung jawab komentator
seperti diatur dalam UU ITE


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *