Dalam ajang yang biasanya dihiasi dominasi klub-klub Amerika Selatan atau Eropa elite, Juventus memberikan pernyataan tegas: era baru telah dimulai. Di laga fase grup Piala Dunia Antarklub 2025, Juventus menghantam Wydad AC dengan skor telak 4-1 – bukan hanya kemenangan, tetapi juga sebuah manifesto permainan menyerang, mentalitas juara, dan kematangan generasi muda.
Momentum Baru dari Turin
Ketika Juventus menurunkan skuad muda besutan Igor Tudor, banyak yang meragukan kapasitas tim ini menembus kompetisi global. Namun, laga melawan Wydad AC menjadi pembuktian: bukan sekadar menang, tetapi mendominasi.
Gol pembuka datang pada menit ke-6 lewat aksi Kenan Yildiz yang memaksa bek Wydad, Abdelmounaim Boutouil, mencetak gol bunuh diri. Tapi aksi itu hanyalah pembuka dari panggung teatrikal seorang bintang muda.
Yildiz menggandakan keunggulan dengan sepakan melengkung dari luar kotak penalti, sebuah gol yang mengingatkan kita pada keindahan sepak bola Italia era Alessandro Del Piero. Di menit ke-69, dia kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah menyambar umpan silang dari Kolo Muani, menjadikan skor 3-1 untuk Bianconeri.
Sementara itu, Wydad AC sempat membalas lewat gol cemerlang Thembinkosi Lorch, namun secara keseluruhan mereka seperti dibekukan oleh struktur pertahanan Juventus yang rapi dan transisi cepat ke depan.
Dusan Vlahovic melengkapi pesta gol lewat titik putih pada menit akhir. Skor akhir 4-1 menjadi refleksi akurat dari dominasi total Juventus.
![Dominasi Juventus 4-1 atas Wydad AC [i. prompt kuratorial AI by Feddy WS, 2025]](https://assets.kompasiana.com/items/album/2025/06/23/jun-23-2025-03-02-58-pm-6858fc53ed64156585035942.png?t=o&v=770)
Kenan Yildiz: Pewaris Tahta yang Sah
Tidak berlebihan menyebut laga ini sebagai “kelahiran resmi” seorang maestro. Kenan Yildiz tampil bukan hanya dengan teknik tinggi, tetapi juga kepemimpinan. Geraknya tanpa bola, keberanian menembak dari berbagai sudut, dan keberanian mengambil risiko menunjukkan mentalitas pemain besar.