Inter Milan, klub besar dengan sejarah panjang kejayaan, kembali berada di titik balik. Musim 2024/2025 ditutup dengan pil pahit: kekalahan 0-5 dari Paris Saint-Germain di final Liga Champions. Kekalahan telak itu memupus mimpi treble winner yang nyaris tergenggam. Lebih menyakitkan, musim ini dimulai dengan euforia, semangat juara, dan ekspektasi besar. Tapi seperti pepatah Italia, “Il calcio crudele“—sepak bola bisa kejam.
Simone Inzaghi, arsitek yang mengantar Inter ke berbagai puncak kompetisi selama empat musim terakhir, akhirnya memilih undur diri. Ia menerima pinangan Al Hilal dari Arab Saudi, membuka kekosongan yang membuat banyak tifosi gelisah.
Namun dari kekosongan itu, Inter tidak memanggil nama asing. Mereka justru menoleh ke dalam, ke rumah mereka sendiri—ke sosok yang telah lama menjadi bagian dari sejarah klub: Christian Chivu.
Chivu, Legenda yang Kembali dengan Visi Baru
Sebagai pemain, Chivu bukan sekadar bek tangguh. Ia adalah bagian penting dari skuad Inter yang mencetak sejarah dengan treble winner di era Jos Mourinho pada 2010. Kini, 15 tahun kemudian, ia kembali bukan sebagai pelindung lini belakang, melainkan sebagai pemimpin dari pinggir lapangan.
Chivu tidak datang tanpa pengalaman. Ia telah membina skuad muda Inter dengan tangan dingin, membangun karakter dan fondasi mentalitas juara di tim Primavera. Banyak talenta yang kini mengisi skuad utama lahir dari asuhannya. Kini, ia membawa filosofi kepelatihan yang bersandar pada kedisiplinan, loyalitas, dan sepak bola progresif yang tidak hanya menghibur, tetapi juga kompetitif.
Alessandro Bastoni, bek andalan Nerazzurri, menyatakan dengan jujur, “Kami harus menemukan energi baru dan pelatih membantu. Ia menekankan pentingnya perjalanan yang telah kami lalui dalam beberapa tahun terakhir, hal-hal hebat yang telah kami capai.”
Pernyataan Bastoni adalah pengakuan: Inter tak ingin melupakan masa lalu, tetapi tak bisa hidup dari nostalgia. Harus ada regenerasi semangat dan visi.
Tantangan Awal: Piala Dunia Antarklub 2025
Ujian pertama Chivu tidak main-main. Inter akan tampil di Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat. Mereka tergabung di Grup E bersama River Plate (Argentina), Urawa Red Diamonds (Jepang), dan Monterrey (Meksiko). Turnamen ini bukan hanya kompetisi prestisius, tetapi juga ajang branding global yang bisa memengaruhi posisi finansial dan reputasi klub.