Tepat saat bayangan memendek, dua tim datang membawa misi dan mimpi ke jantung Stadion Mandala Krida. Hari Sabtu (10/5/205), pukul 13.00 WIB nanti, bukan cuma waktu yang bergulir—tapi juga takdir dua klub yang tengah bermimpi besar: PS Mojokerto Putra dan Persibat Batang. Laga pembuka Grup A babak 16 besar Liga 4 ini bukan sekadar kick-off, tapi sebuah statement game. Sebuah momen saat harapan ditenun bersama rasa cemas, dalam sorotan matahari Yogya yang belum tentu ramah.
Mojokerto: Belum Tajam, Tapi Punya Nyali
Sebagai juara ketiga Liga 4 Jawa Timur, PS Mojokerto datang dengan tekad, meski langkahnya belum sepenuhnya kokoh. Lolos dari 32 besar sebagai runner-up Grup S usai menang tipis 2-1 atas Persema Malang, Achmad Rizal Setiawan dan rekan masih mencari momentum. Di babak sebelumnya, mereka cuma mencetak dua gol dari tiga laga—tapi lini belakangnya cukup tangguh, hanya satu kali kebobolan. Di atas kertas, mereka belum meyakinkan. Tapi sepak bola tak pernah selesai di atas kertas, bukan?
Sebagai juara Grup G di putaran pertama, skuad The Lasmojo sempat menebar ancaman. Delapan gol mereka jaringkan waktu itu, walau harus rela lima kali dibobol lawan. Catatan itu jelas bukan alasan untuk meremehkan. Di ruang ganti, coach Ridwan Oesman tahu betul: pertandingan ini bisa jadi make or break buat perjalanan Mojokerto musim ini.
Persibat: Stabil, Tapi Mulai Terkikis
Di sisi lain, Persibat Batang seperti roket sejak babak 64 besar. Tiga pertandingan, tiga kemenangan, delapan gol, dan clean sheet. Rasanya seperti dream start. Konsistensi mereka berlanjut ke putaran kedua, keluar sebagai pemuncak Grup R. Tapi semua cerita bagus pasti punya twist—produktivitas mereka mulai menurun (5 gol), dan pertahanan yang dulu kokoh akhirnya kebobolan tiga gol.
Namun satu yang belum luntur: winning mentality. semifinalis Liga 4 Jateng ini tahu caranya menang, bahkan di saat mereka tak bermain cantik. Itu modal mental yang nggak bisa diremehkan, apalagi di pertandingan pembuka grup neraka seperti ini.
Duel di Tengah Ketegangan
Laga ini bisa jadi ditentukan bukan oleh siapa yang lebih kuat, tapi siapa yang bisa memanfaatkan peluang kecil—set-piece yang akurat, finisher yang tenang, atau siapa yang mampu menciptakan keajaiban di stoppage time. Dua tim yang sama-sama menurun produktivitasnya, tapi Mojokerto.Putra tampak sedikit lebih solid di lini belakang. Sementara Persibat masih unggul dalam urusan rekor kemenangan.
Grup A sendiri bukanlah tempat yang ramah. Di hari yang sama, dua tim asal Jakarta—Batavia FC dan Persitara—juga siap saling baku hantam. Artinya, tidak ada ruang untuk start yang buruk atau hasil imbang tanpa greget. Tiga poin di laga pertama adalah kunci menuju babak selanjutnya dan tempat di Liga Nusantara musim depan.
Langkah Pertama, Detik yang Menentukan
