Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain total dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /www/indo/38.181.62.195/wp-includes/functions.php on line 6121
Dari Arena Pertandingan ke Layar: Kisah Mahasiswa yang Berprofesi sebagai Atlet Menjadi Aktor di Film Preman Pensiun – mahjong ways

Dari Arena Pertandingan ke Layar: Kisah Mahasiswa yang Berprofesi sebagai Atlet Menjadi Aktor di Film Preman Pensiun

Bandung – Dunia perfilman Indonesia kembali memperkenalkan wajah baru berbakat. Adalah Fadillah Sumarabani atau biasa disebut Cano, seorang mahasiswa jurusan Teknik Pertanian di Universitas Padjajaran, yang kini menjajal dunia akting lewat film Preman Pensiun. Menariknya, Fadil sebelumnya dikenal sebagai atlet beladiri berprestasi yang telah mengharumkan nama kota bandung di berbagai kejuaraan. 

Perjalanan Fadil ke dunia akting berawal secara tidak sengaja. Saat sedang latihan beladiri, ia menarik perhatian seorang kru film yang tengah mencari pemeran baru dengan latar belakang bela diri untuk proyek Preman Pensiun yang terbaru. Fisik yang tangguh, karisma, dan ekspresi alami Fadil dinilai sangat cocok untuk kebutuhan karakter baru dalam film tersebut.

“Saya sama sekali tidak menyangka akan diajak casting,” kata Fadil . Ia mengaku sempat ragu, mengingat dunia akting sangat berbeda dari dunia kompetisi yang biasa ia geluti. Namun setelah berdiskusi dengan keluarga dan pelatih, Fadil akhirnya menerima tantangan tersebut.

Proses seleksi tidak mudah. Fadil harus mengikuti berbagai tahap mulai dari membuat video casting dan latihan akting singkat. Namun kegigihannya membuahkan hasil, ia terpilih untuk memerankan karakter preman jalanan yang memiliki latar belakang sebagai mantan atlet beladiri, sebuah karakter yang terasa sangat personal baginya.

cano di film preman pensiun
cano di film preman pensiun

Selama proses syuting, Fadil mengaku harus banyak belajar, mulai dari menghafal dialog hingga menyesuaikan ekspresi wajah di depan kamera. “Di arena bela diri, ekspresi harus tegas dan fokus. Di film, saya harus belajar menunjukkan perasaan lebih dalam,” ceritanya sambil tersenyum.

Tak hanya belajar akting, Fadil juga harus membagi waktunya antara jadwal kuliah, latihan bela diri, dan syuting. Ia mengaku sempat kewalahan, namun dukungan dari keluarga,pelatih dan teman teman terdekat membuatnya mampu melewati semua tantangan itu. “Manajemen waktu menjadi kunci utama,” katanya.

Meski kini mulai dikenal sebagai aktor, Fadil menegaskan bahwa ia tidak akan meninggalkan dunia bela diri yang sudah membesarkannya. “Bela diri sudah jadi bagian hidup saya. Akting ini seperti jalan tambahan yang tak pernah saya duga,” katanya.

 Menariknya, Fadil mulai tertarik untuk menggabungkan dua dunianya: bela diri dan seni peran. Ia bercita-cita suatu hari nanti bisa membuat film laga sendiri, yang mengangkat budaya dan seni bela diri Indonesia. “Saya ingin bela diri Indonesia lebih dikenal dunia salah satunya lewat film,” ucapnya bersemangat.

Kisah Fadil menjadi inspirasi banyak orang, terutama generasi muda. Ia membuktikan bahwa keterampilan di bidang olahraga bisa membuka pintu menuju dunia baru yang sebelumnya tak pernah dibayangkan. Keberanian untuk mencoba hal baru menjadi pelajaran penting dari perjalanan hidupnya.

Dari lapangan tanding ke layar lebar, Fadil menunjukkan bahwa semangat, kerja keras, dan keberanian keluar dari zona nyaman mampu membawa seseorang meraih lebih banyak pencapaian. “Kesempatan datang tak terduga. Tinggal kita berani ambil atau tidak,” tutupnya.




HALAMAN :

  1. 1
  2. 2


Mohon tunggu…

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya

Beri Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi
tanggung jawab komentator
seperti diatur dalam UU ITE


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *