Bulan Maret hampir berakhir dan Liverpool sudah menuntaskan seluruh laga dengan hasil yang mengecewakan. Tersingkir dari Liga Champions yang berlanjut kekalahan di final Carabao Cup menjadi pukulan telak bagi seluruh keluarga besar Liverpool FC. Momen yang ditunggu yakni piala pertama Arne Slot sekejap hilang akibat “blunder” yang disebabkan oleh taktiknya yang kurang ampuh kala melawan Newcastle.
Kegagalan penalti Darwin Nunez dan Curtis Jones masih teringat jelas disetiap benak Kopites. Tendangan itu lebih sakit dibandingkan gol Barcola di waktu normal karena keduanya adalah “momok” Kopites yang siap menjadi bahan goreng-gorengan ketika melakukan kesalahan sekecil pun.
Bulan ini semakin panas ketika transfer Trent Arnold menuju Real Madrid sudah menemui titik pasti. Bursa transfer panas depan Arnold resmi mengenakan seragam el real yang dihargai 25 juta poundsterling. Para Kopites mengharapkan ruh Steven Gerrard tinggal dalam diri Arnold yakni menjadi Scouser membela panji burung bangau sampai pensiun, namun nyatanya godaan uang opa Perez masih lebih menarik dan menggoda.
Kekalahan menyakitkan di babak adu penalti kala Liverpool menjamu PSG babak 16 besar liga Champions (foto: AP)
1. UCL kami pamit undur diri

Leg kedua kemarin sebetulnya Liverpool lebih siap secara mental karena berhasil memenangkan pertandingan di Stade de France kala leg pertama, namun PSG dan Luis Enrique datang dengan semangat dan mental yang lebih membara. Bermodalkan Barcola, Kvaratskhelia, Hernandez dan Goncalo Ramos yang memiliki kecepatan setara atlet lari maraton Olimpiade. Pertahanan Liverpool sejak babak awal “diobok-obok hingga mabok” oleh para les blues.
Pertandingan ini Arne Slot harus menumbalkan satu pemainnya Arnold yang ditarik keluar akibat cedera di babak 2×15. Menyebabkan dirinya tidak bermain di final Carabao Cup menghadapi Newcastle. Satu pemain yang ingin di garis bawahi ialah Luis Diaz mengapa? Diaz pola permainanya mirip Neymar yakni lari-gocak gocek dan terasa individualis, terbukti selama permainan dirinya tidak mendapat ruang sedikitpun untuk melakukan tusukan kearea pertahanan PSG.
Jangan lupakan juga Donnaruma yang menjaga mistar gawang sangat baik sama seperti Alisson di pertandingan sebelumnya. 19 tendangan dilesatkan anak asuh Arne dan tidak ada yang berbuah gol. Sangat patut diberi apresiasi dan benar saja Donnaruma menjadi Man of the match di laga itu.
Curtis Jones dan Darwin Nunez dua nama yang klasik ketika Liverpool mengalami kekalahan. Curtis Jones yang dicap sebagai antip “anak titipan pemda” memang kemampuannya segitu-segitu saja tidak lebih, sementara Nunez dirinya memang tipikal pemain angin-anginan (kadang bagus, kadang sangat buruk).
Kami mengakui kekalahan itu! (foto: AP)
2. Wembley, ku kira hubungan kita spesial

16 Maret menjadi saksi berbukanya Newcastle di stadion kebangaan rakyat Britania setelah 70 tahun berpuasa, namun bagi Liverpool ini sebuah tragedi dan malapetaka yang mengiring pada kehancuran moral. Liverpool sebenarnya datang dengan komposisi pemain yang cukup baik, namun disayangkan mental tak kunjung membaik. Pasalnya pertandingan ini digelar beberapa hari setelah kekalahan Liverpool atas PSG di babak 16 besar liga champions.
Sisi permainan terlihat jelas Liverpool ancur-ancuran dan Arne Slot juga nampak ragu untuk menguasai permainan. 17 tendangan berhasil dilesatkan Newcastle, sementara Liverpool tidak sampai setengahnya. Walaupun penguasaan bola 66% dipegang Liverpool, namun hanya satu gol yang berhasil dibukukan, itupun di menit injuri dan dicetak oleh Federico Chiesa pemain yang selama ini jarang diberi kepercayaan oleh Arne Slot. Angan-angan mengangkat trofi dibulan ramadhan pupus sudah. Trofi pertama yang didambakan Arne Slot hilang sekejap didepan mata dalam kurun waktu seminggu.
Beban berat Meester (foto: AP)
3. Mampukah bertahan, Reds?

Pertandingan liga primer menyisakan 9 laga dan Liverpool masih berada di puncak klasemen dengan total 70 poin dan terpaut 12 poin dari Arsenal di posisi kedua. Memang ini posisi yang cukup aman, namun patut diingat kembali bisa saja terjadi gebrakan-gebrakan mengejutkan mengingat sisa laga yang akan dilakoni Liverpool tidaklah mudah. Esok hari Liverpool akan melakoni Merseyside Derby menghadapi Everton di Anfield dimana hasil sebelumnya di Godisson Park bukanlah hasil yang diharapkan.
Pekan 34 hingga 36 menjadi pekan yang berat bagi anak asuh Arne Slot pasalnya Spurs, Chelsea dan Arsenal menunggu secara beruntun untuk dihadapi dan patut diingat Arsenal membayang-bayangi di posisi kedua klasemen liga. Kondisi seperti ini para Kopites akan terus mendesak Arne untuk performing disetiap laga memaksimalkan raihan tiga poin.
4. Why always Diaz?