Kompasiana – Liam Delap, penyerang muda Chelsea yang direkrut dari Ipswich Town, mengambil sebuah kesempatan besar di Piala Dunia Antarklub FIFA 2025.
Dipasang sebagai ujung tombak utama karena skorsing dua laga Nicolas Jackson akibat kartu merah di pertandingan sebelumnya, Delap sukses mencetak sebuah gol krusial pada laga ES Tunis vs Chelsea di Lincoln Financial Field, Rabu (25/6/2025) pagi WIB.
Gol perdananya berseragam The Blues dicetak pada menit 45+5, melengkapi gol pembuka Tosin Adarabioyo dua menit sebelumnya, serta gol pamungkas wonderkid Tyrique George untuk kemenangan meyakinkan 3-0 milik Chelsea.
Hasil ini mengantarkan Chelsea lolos ke fase knockout usai menjadi runner-up Grup D, di bawah Flamengo (7 poin) yang punya keunggulan satu angka.
Ini adalah capaian penting, sebuah langkah maju yang menunjukkan adaptasi cepat pasukan Enzo Maresca di panggung dunia usai menjadi juara Conference League musim lalu.
Menjadi layak untuk dibahas secara mendalam: performa Liam Delap yang sudah menyumbangkan satu gol dan satu assist di tiga laga ini, apakah menjadi penanda bahwa kutukan nomor 9 The Blues, sebuah beban historis yang mengerikan, bakal segera berakhir?
Atau ini hanya sekadar flash in the pan, momen sesaat yang akan segera meredup?
Jalannya Laga ES Tunis vs Chelsea: Sebuah Konsolidasi yang Berhasil
Chelsea asuhan Enzo Maresca, yang kerap didera kritik tajam karena inkonsistensi, tampaknya sudah menemukan ritme dan kepercayaan diri di awal laga melawan ES Tunis.
Sejak peluit kick-off dibunyikan, The Blues terlihat lebih dominan, mengalirkan bola dengan presisi, dan menciptakan sejumlah peluang emas.
Pergerakan lincah Kiernan Dewsbury-Hall di lini tengah dan insting tajam Liam Delap di depan gawang kerap merepotkan pertahanan wakil Tunisia, namun masih bisa ditangkal dengan sigap oleh barisan belakang ES Tunis. Ada gairah dan determinasi yang berbeda dalam permainan Chelsea kali ini.