Malam itu di Senat Barcelona, Presiden Joan Laporta berdiri tegak, memancarkan aura optimisme yang menjadi ciri khasnya. Pidatonya, yang ditujukan untuk mengurai benang kusut keuangan klub dan menguraikan rencana transfer musim panas, adalah seksi sandiwara yang telah lama dinantikan para penggemar.
Klaim Laporta yang paling menggembirakan adalah pengumuman bahwa Barcelona telah “kembali ke aturan 1:1,” sebuah pernyataan yang disambut dengan napas lega oleh banyak pihak, seolah-olah mantra ajaib telah menguapkan semua masalah finansial klub dalam sekejap.
Ini, katanya, akan membuka jalan bagi perekrutan yang “menggembirakan.” Namun, di sudut lain ring tinju La Liga, Javier Tebas, presiden liga, melayangkan pukulan telak: Barcelona, menurutnya, masih jauh dari posisi untuk mendaftarkan pemain baru.
Kontras ini, antara retorika Laporta yang penuh harapan dan peringatan keras Tebas, adalah inti dari drama finansial yang terus melilit raksasa Catalan.
Perekrutan Joan Garcia dari Espanyol dengan harga 25 juta (20 juta/$28 juta) telah diumumkan, sebuah langkah yang mungkin tampak biasa bagi klub sekelas Barcelona, namun dalam konteks keuangan mereka saat ini, setiap euro yang dibelanjakan menjadi sorotan tajam.
Ini adalah langkah pertama, sebuah sinyal bahwa mesin transfer telah dihidupkan. Tetapi mata semua orang tertuju pada nama lain: Nico Williams.
Desas-desus mengenai ketertarikan Barcelona terhadap pemain Athletic Bilbao ini telah beredar selama beberapa waktu, dan laporan Fabrizio Romano yang mengklaim adanya kesepakatan pribadi untuk kontrak enam tahun telah memicu kegembiraan yang meluap-luap di kalangan penggemar.
Jika klaim ini benar, dan negosiasi antara kedua klub mengenai klausul rilis 62 juta (53 juta/$71 juta) akan segera menyusul, maka Williams adalah “penandatanganan yang sangat menggembirakan” yang Laporta bicarakan.
Wajahnya berseri-seri saat ia menyampaikan visinya tentang masa depan, “Kami akan segera melakukan perekrutan yang akan segera terjadi, dan satu lagi yang kedatangannya sangat kami nantikan. Fakta bahwa kami berada dalam 1:1 memungkinkan kami untuk melakukan perekrutan secara normal, dan kami akan terus berjalan di jalur ini.”
Namun, mari kita sejenak berhenti dan mencerna apa arti dari “aturan 1:1” ini sebenarnya. Dalam esensinya, ini berarti untuk setiap euro yang dihemat atau diperoleh, Barcelona dapat membelanjakan satu euro.