Marang Kayu tak hanya menyimpan bara minyak di perut buminya. Di atas tanah merah itu, harapan digiring dengan bola, semangat dipupuk di lapangan kecil, dan mimpi ditanam dalam dada anak-anak desa.
Youth FOSSKA Kaltim U-15 yang akan digelar Minggu, 1 Juni di Mini Soccer Green Point Samarinda bukan sekadar turnamen biasa. Ia adalah panggung awal bagi tim-tim muda, tempat di mana set piece pertama untuk mimpi besar dilakukan, dan mental juara mulai dibentuk sejak peluit pertama ditiup.
Setara Makarti Marang Kayu datang bukan hanya membawa tim, tapi membawa harapan satu desa. Dodi, sang pelatih kepala, melihat betapa kuatnya team chemistry yang tumbuh di antara para pemain mudanya. Latihan tak sekadar fisik, tetapi juga penempaan hati untuk siap menghadapi tantangan lebih besar—menuju Piala Soeratin 2025.
Namun seperti semua tim hebat, mereka tahu sepak bola tak bisa dibangun sendiri. Dodi pun membisikkan harapan, bahwa dukungan dari aparatur desa, serta perusahaan tambang dan migas yang beroperasi di Makarti, adalah game changer—sebuah faktor penting yang mampu mengubah peluang dan membuka jalan bagi mimpi anak-anak ini agar lebih dekat menjadi nyata.
“Jika bukan kita yang menjaga bara semangat ini, siapa lagi? Anak-anak ini tak hanya bermain bola, mereka sedang menulis masa depan,” ujar Dodi lirih.
Setara siap berangkat. Dari tanah Marang Kayu, mereka membawa nyala kecil. Mungkin tak seterang bintang dunia, tapi cukup untuk menyalakan langit Kalimantan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI