Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain total dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /www/indo/38.181.62.195/wp-includes/functions.php on line 6121
Dominasi Serangan dalam NBA: Sebuah Ancaman bagi Kualitas Tontonan? – mahjong ways

Dominasi Serangan dalam NBA: Sebuah Ancaman bagi Kualitas Tontonan?

Mantan pemain bintang Pau Gasol telah menyatakan pendapatnya tentang kurangnya aspek pertahanan dalam liga NBA dalam zaman modern ini.

National Basketball Association (NBA) adalah salah satu liga olahraga paling populer di dunia, dikenal dengan aksi-aksi spektakuler, tembakan tiga angka yang memukau, dan slam dunk yang menggetarkan arena. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul perbincangan bahwa minat sebagian penonton terhadap NBA mulai menurun. Salah satu alasan yang sering disebut adalah gaya permainan yang terlalu fokus pada serangan dan kurangnya ketatnya pertahanan dalam pertandingan.

Permainan NBA saat ini cenderung menitikberatkan pada kecepatan, pergerakan bola cepat, dan percobaan tembakan tiga angka dalam jumlah besar. Perubahan gaya permainan ini muncul pada revolusi three point yang dikembangkan oleh tim Golden State Warriors. Hal ini membuat tim NBA lain mulai menerapkan gaya permainan ini. Hal ini membuat gaya permainan tim di NBA kurang agresif pada pertahanannya dan membuat pertandingan menjadi sebuah kompetisi three point daripada pertandingan yang ketat. Beberapa pertandingan bahkan seperti adu mencetak skor semata, tanpa adanya tekanan defensif yang berarti.

Perubahan aturan yang memberi keuntungan lebih kepada pemain ofensif menjadi salah satu penyebab utama. Liga berupaya menghindari permainan yang terlalu fisik dan memberikan lebih banyak perlindungan kepada pemain bintang agar tetap bisa tampil maksimal. Selain itu, penghapusan peraturan hand-checking pada tahun 90-an dan 2000-an dimaksudkan untuk meningkatkan skor, tetapi juga berdampak pada fisik pertahanan tim.

Dalam jangka pendek, gaya bermain ini memang menghibur. Namun dalam jangka panjang, bagi sebagian penonton yang mencintai taktik dan duel ketat di lapangan, pertandingan bisa terasa monoton dan kurang menegangkan. Ketika skor tinggi tidak lagi diimbangi dengan upaya bertahan yang kuat, nilai kompetitif pertandingan menjadi menurun. 

Agar NBA tetap menjadi tontonan yang menarik bagi semua kalangan, perlu ada keseimbangan antara strategi menyerang dan bertahan. Liga dapat mempertimbangkan peraturan agar dapat mendukung pertahanan tim. Selain itu, edukasi kepada penonton mengenai pentingnya pertahanan dan promosi terhadap pemain-pemain defensif seperti Rudy Gobert dari Minnesota Timberwolves dan pemain defensif ikonik seperti Dennis Rodman bisa membantu meningkatkan apresiasi terhadap aspek defensif.

Pertahanan yang kuat bukan hanya soal menghentikan lawan mencetak angka, tetapi juga tentang strategi, kerja sama tim, dan ketegangan yang membuat pertandingan menjadi lebih hidup. Jika NBA ingin mempertahankan statusnya sebagai liga basket terbaik dunia, maka liga NBA harus memperhatikan keseimbangan antara sisi defensif dan ofensif. Dengan sedikit perubahan dan pendekatan yang lebih menyeluruh, NBA bisa kembali menarik perhatian penonton dari berbagai lapisan penggemar basket.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




Mohon tunggu…

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya

Beri Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi
tanggung jawab komentator
seperti diatur dalam UU ITE


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *