Perkembangan motorik anak usia dini di Kota Bandung kini menghadapi tantangan serius seiring dengan meningkatnya penggunaan gadget di kalangan anak-anak. Fenomena ini berdampak negatif pada aktivitas fisik anak, yang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang mereka dan kemampuan ntuk menguasai motorik dasar menjadi modal utama.
Sebuah penelitian yang dilakukan di PAUD Bintang-Bintang Kota Bandung mengungkapkan bahwa sebagian anak usia 4 tahun mengalami kesulitan dalam berlari dan melompat. Meskipun demikian, sebagian besar anak tetap menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam perkembangan motorik mereka. Aktivitas fisik, seperti melempar dan menangkap bola, terbukti efektif dalam meningkatkan koordinasi motorik kasar dan halus. Namun, dengan semakin seringnya anak-anak menggunakan gadget, waktu yang tersedia untuk melakukan aktivitas fisik tersebut semakin berkurang.
Studi yang dilakukan di Bandung menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu berlebihan dengan gadget cenderung lebih banyak duduk diam. Hal ini mengurangi kesempatan mereka untuk bergerak, bermain di luar ruangan, atau melakukan kegiatan yang melibatkan keterampilan motorik. Akibatnya, keterampilan motorik seperti keseimbangan, koordinasi, serta kemampuan tangan untuk menulis atau menggambar tidak berkembang secara optimal.
“Anak saya lebih suka diam di Rumah bermain dengan temannya via game online, sedagkan anak saya yang masih kecil cenderung lebih suka memina untuk menonton seseatu didalam gadgetnya” ujar Dian Anggana sari, sebagai ibu dari tiga anak.
Para ahli merekomendasikan agar orang tua dan pendidik menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas fisik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengatur waktu bermain di luar ruangan. Kegiatan seperti berlari, melompat, bermain bola, atau bahkan sekadar berjalan-jalan di taman dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik mereka. Selain itu, orang tua juga disarankan untuk terlibat dalam permainan fisik bersama anak-anak, sehingga mereka dapat belajar sambil bersenang-senang.
Pentingnya keseimbangan antara penggunaan gadget dan aktivitas fisik juga harus disampaikan kepada anak-anak. Edukasi mengenai dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan dapat membantu mereka memahami pentingnya bergerak dan bermain. Dengan cara ini, diharapkan anak-anak dapat lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan tetap aktif secara fisik.
Dalam rangka mendukung perkembangan motorik anak, pemerintah dan lembaga pendidikan juga diharapkan dapat berperan aktif. Program-program yang mempromosikan aktivitas fisik di sekolah dan komunitas dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini. Misalnya, mengadakan lomba olahraga, kelas tari, atau yang paling diminati siswa , Menurut Dr. Siti Nurhaliza, seorang ahli perkembangan anak, penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengganggu pola aktivitas fisik yang seharusnya dilakukan anak-anak. “Anak-anak perlu bergerak dan bermain untuk mengembangkan keterampilan motorik mereka. Jika mereka lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar, mereka kehilangan kesempatan untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan berlatih keterampilan fisik yang penting,” ujarnya.
Dengan upaya bersama dari orang tua, pendidik, dan masyarakat, diharapkan anak-anak di/ Kota Bandung dapat tumbuh dengan keterampilan motorik yang baik, yang akan bermanfaat bagi perkembangan mereka di masa. depan. Menghadapi tantangan ini, penting bagi kita semua untuk berkomitmen dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak secara optimal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI