Ada cara sederhana untuk pulang tanpa malu: bertarung habis-habisan sampai peluit terakhir berbunyi. Itulah yang dilakukan Bevak Roman FC di partai pamungkas Liga 4 Papua Selatan 2025.
Di tengah mentari pagi di Stadion Katalpal, Merauke, Rabu (9/4/2025) Bevak Roman FC menulis akhir cerita yang jauh dari kata muram. Setelah sempat terpuruk, tim yang dikomandani Rivaldo Barnes Mayoni akhirnya lepas dari bayang-bayang juru kunci. Dalam laga pamungkas mereka menang 6-3 atas Persibodi Boven Digoel, kemenangan penuh keberanian, penuh perlawanan.
Padahal dua hari sebelumnya, Bevak baru saja dihantam kekalahan telak 2-7 dari Persimap Mappi. Kekalahan yang seolah mengirim mereka pada gerbang keputusasaan. Tapi sepak bola selalu punya ruang untuk kejutan. Di laga terakhir ini, Bevak menolak tunduk pada narasi buruk itu.
Persibodi memang agresif sejak awal. Mereka menyerang tanpa ragu, mencoba mencuri angka demi menghindari nasib pahit. Tapi Bevak RM FC justru menjawabnya dengan permainan paling terorganisir sepanjang musim. Rapi di belakang, efektif di depan, dan kejam saat menyerang. Seolah semua rasa sakit dikemas jadi energi di atas lapangan.
Dengan tambahan tiga poin, Bevak menyalip Persibodi dan duduk di posisi kelima klasemen akhir. Persibodi, yang hanya mampu meraih satu poin, harus rela menyandang status juru kunci — the bottom side — Liga 4 Papua Selatan.
Di pertandingan lain, drama juga tak kalah seru. Golden FC gagal menjaga asa juara setelah dipaksa tumbang 2-3 dari Persimer Merauke. Kekalahan itu otomatis menyerahkan mahkota juara kepada Persimer, yang mengoleksi 13 poin — unggul tiga angka dari Golden FC.
Sementara itu, Noterdam FC menutup perjalanan mereka dengan kemenangan meyakinkan 4-1 atas Persimap. Sebuah akhir manis untuk finis di peringkat ketiga, menyempurnakan warna-warni kompetisi edisi kali ini.
Liga 4 Papua Selatan 2025 memang telah selesai. Tapi Bevak Roman FC tahu, bukan peringkat saja yang mereka bawa pulang — ada harga diri, ada pelajaran, dan ada cerita tentang bagaimana mereka menolak pulang sebagai tim paling bawah.
Kadang, itu lebih berharga daripada trofi!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI