Kendal, 21 Juni 2025 – Suasana malam di kawasan Purin, Kendal, yang seharusnya menjadi waktu istirahat dan ketenangan bagi warga, kini berubah menjadi momen penuh keresahan. Hal ini disebabkan oleh maraknya aksi balapan liar yang terjadi setiap jumat malam berlangsung di sepanjang jalan utama kawasan tersebut.
Sejumlah warga mengaku merasa terganggu dengan suara bising knalpot motor yang melaju dengan kecepatan tinggi di sekitar lingkungan mereka. “Kami sulit tidur karena suara motor yang melaju kencang sampai dini hari. Selain itu, kami juga khawatir kalau-kalau terjadi kecelakaan yang bisa membahayakan warga,” ujar warga yang tinggal di dekat lokasi balapan tersebut.
Selain suara bising, warga juga merasa cemas dengan potensi kecelakaan yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Jalanan yang biasanya lengang di malam hari, mendadak dipenuhi para pemuda yang memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi tanpa memperhatikan keselamatan. Tidak jarang, warga yang hendak melintas atau pulang kerja larut malam harus ekstra hati-hati agar tidak menjadi korban tabrakan.
Kepolisian sudah melakukan patroli yang dilakukan mulai pukul 01.00 hingga 04.15 WIB berhasil membubarkan para pelaku dan menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih aman. Namun, warga berharap upaya penertiban ini dapat terus berjalan agar balapan liar tidak kembali meresahkan. Selain itu, Polres Kendal juga melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah sebagai upaya pencegahan agar generasi muda tidak terlibat dalam aksi berbahaya tersebut.
Fenomena balapan liar di Kendal, khususnya di kawasan Purin, menjadi persoalan serius yang harus segera ditangani bersama. Selain penegakan aturan, diperlukan juga peran serta masyarakat untuk saling mengingatkan dan mengedukasi generasi muda agar tidak terjerumus dalam aksi berbahaya tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI