Atlanta, 19 Juni 2025 — Lionel Messi kembali memperlihatkan bahwa sentuhan emasnya belum pudar. Dalam laga penting Grup A Piala Dunia Antarklub 2025 yang digelar di Mercedes-Benz Stadium, Inter Miami sukses mengalahkan FC Porto dengan skor 2-1. Pertandingan ini menjadi momen bersejarah bagi klub asal Amerika Serikat itu, sekaligus menandai kemenangan prestisius atas salah satu raksasa Eropa.
Porto sempat membuka keunggulan lebih dulu lewat penalti Samu Omorodion pada menit ke-8, usai pelanggaran yang dikonfirmasi melalui VAR. Tertinggal satu gol, Inter Miami mencoba membalas, tetapi penyelesaian akhir yang kurang tenang membuat mereka gagal menyamakan kedudukan di babak pertama.
Namun, jeda turun minum tampaknya menjadi titik balik. Hanya dua menit setelah babak kedua dimulai, Telasco Segovia memanfaatkan umpan matang dari Marcelo Weigandt dan mencetak gol penyeimbang dengan sontekan jarak dekat yang tak mampu diantisipasi kiper Porto.
Atmosfer stadion berubah sepenuhnya setelah itu. Suporter Inter Miami mulai bersorak lebih lantang, dan permainan mereka semakin agresif. Lalu momen magis itu datang. Menit ke-54, Lionel Messi dilanggar di depan kotak penalti setelah melakukan dribel melewati dua pemain Porto. Ia sendiri mengambil tendangan bebas tersebut. Dengan teknik khasnya, Messi mengarahkan bola melengkung melewati pagar hidup dan bersarang di pojok kanan atas gawang. Gol itu bukan hanya indah, tapi juga krusial.
Usai laga, Messi mengungkapkan kegembiraannya bisa mencetak gol dalam pertandingan sebesar ini. “Ini kemenangan yang penting, bukan hanya karena lawannya tim kuat, tapi karena ini menunjukkan bahwa kami bisa bersaing di level tertinggi. Tendangan bebas itu terasa pas. Saya tahu jika saya menaruhnya di sudut itu, kemungkinan besar akan masuk,” ujar sang kapten.
Kemenangan ini langsung disambut hangat oleh pelatih Javier Mascherano. Menurutnya, kemenangan ini bukan hanya hasil kerja Messi, tapi buah dari kerja sama seluruh tim. Meski demikian, ia tidak menampik bahwa momen Messi-lah yang membalikkan segalanya. “Leo selalu punya cara untuk membuat perbedaan. Di usia 37 tahun, dia masih melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan orang lain. Tapi hari ini juga tentang tim yang percaya, tidak panik, dan tahu apa yang harus dilakukan,” ujar Mascherano dalam konferensi pers.
Pelatih Porto, Martn Anselmi, mengakui bahwa mereka kalah oleh momen kejeniusan. “Kami tahu risiko ketika memberikan Messi bola mati di posisi itu. Tapi kadang, bahkan ketika kau tahu, kau tidak bisa menghentikannya,” katanya dengan ekspresi pasrah.
Dengan kemenangan ini, Inter Miami membuka peluang besar untuk melaju ke fase gugur. Mereka hanya membutuhkan hasil imbang melawan Palmeiras di pertandingan berikutnya untuk mengamankan tempat di babak 16 besar. Sementara itu, nama Messi kembali menjadi tajuk utama. Di usia yang tak muda, ia tetap mampu memenangi pertandingan besar dengan cara yang hanya bisa dilakukan oleh seorang legenda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
